Nakita.id - Mendengar tentang kanker rahim pastilah membuat kita sebagai perempuan sangat khawatir.
Bagaimana tidak, kanker rahim yang mematikan ini seakan sudah umum terjadi saat ini.
Tapi kalau mau ditelisik, sebenarnya, hampir semua kanker rahim berasal dari lapisan dalam, atau endometrium.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Kanker endometrium adalah kanker yang paling umum dari sistem reproduksi wanita.
Kanker endometrium dan kanker rahim jenis lainnya didiagnosis pada lebih dari 54.000 wanita setiap tahun, menurut The American Cancer Society.
Jenis lainnya, yang dikenal sebagai sarkoma uterus, yaitu kanker yang berkembang di miometrium, lapisan otot dan jaringan ikat.
Untungnya, jiuka ditemukan lebih dini, kanker rahim lebih mungkin disembuhkan.
Gejala awal kanker rahim
Sebanyak 9 dari 10 wanita dengan kanker endometrium mengalami pendarahan vagina abnormal, seperti pendarahan setelah menopause atau pendarahan yang bukan bagian dari periode menstruasi perempuan yang teratur.
Gejala umum lainnya adalah keputihan abnormal, dengan atau tanpa darah.
Gejala awal kanker endometrium lainnya yaitu:
Baca Juga : Berita Kesehatan: Dokter Tidak Sarankan Ibu Hamil Makan Durian, Ini Alasannya!
- Nyeri panggul
- Massa teraba di panggul
- Penurunan berat badan yang drastis.
Sarkoma uterus memiliki gejala yang sama dengan kanker endometrium, tetapi tanda-tanda peringatannya sering kali tidak muncul sampai penyakitnya sudah mencapai stadium lanjut.
Faktor risiko terkena kanker rahim
1. Perempuan yang kurang subur. Risiko kanker rahim lebih besar pada perempuan yang tidak pernah melahirkan atau tidak subur.
2. Kegemukan. Jaringan lemak berlebih dapat meningkatkan kadar estrogen.
Akibatnya risiko kanker endometrium 2 kali lebih besar pada perempuan yang kelebihan berat badan dan 3 kali lebih tinggi pada perempuan gemuk.
Baca Juga : Bisa Jadi Fobia, Ini 8 Trik Mengatasi Rasa Takut Saat Naik Pesawat
3. Penderita diabetes. Perempuan dengan diabetes dan tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami kanker endometrium.
4.Tidak aktif bergerak. Gaya hidup yang tidak aktif dan diet makanan berlemak tinggi juga telah dikaitkan dengan risiko kanker endometrium yang lebih besar.
5. Usia. Kemungkinan mengalami kanker endometrium juga meningkat seiring bertambahnya usia, dan juga mungkin lebih tinggi pada perempuan dengan riwayat kanker ovarium atau kanker payudara.
Pencegahan
Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat menurunkan risiko kanker rahim:
- Minum pil KB. Pil KB memiliki kombinasi estrogen dan progesteron dapat melancarkan periode menstruasi bulanan.
Hal ini akan mengurangi risiko berlebihnya lapisan rahim, untuk mecegah kanker rahim.
Baca Juga : Si Kecil Bisa Tumbuh Tinggi, Beri Ia 8 Makanan Ini Setiap Hari!
- Menggunakan intrauterine device (IUD), yang merupakan bentuk pengendalian kelahiran.
- Mempertahankan berat badan yang sehat untuk mengurangi lemak di dalam tubuh.
- Jika menderita diabetes, manajemen penyakit yang baik, seperti pemantauan kadar glukosa darah secara teratur, dapat menurunkan risiko kanker rahim. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | universityhealthnews.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR