Nakita.id - Dalam hubungan intim suami istri, kegiatan seksual dengan cara oral alias seks oral umum dilakukan.
Sering ada pasangan, terutama mama, memaksa suami lakukan kegiatan seksual secara oral sebab rangsangan pada organ intim dipercaya mendatangkan kepuasan lebih.
Baca Juga : Seks Saat Hamil, Amankah Kegiatan Seksual Secara Oral Pada Ibu Hamil?
Namun sebaiknya mama jangan memaksa suami melakukan seks oral sebab itu berisiko tinggi untuk terjangkit penyakit seksual menular dan juga kanker.
Sebuah penelitian mengungkapkan, oral seks dapat meningkatkan risiko kanker 22 kali lipat.
Penelitian dilakukan di Albert Einstein College of Medicine, New York.
National Health Service di Inggris menyatakan, 90 persen orang yang aktif secara seksual akan terpapar HPV dari berbagai strain.
Ada puluhan strain atau jenis HPV yang kini telah diketahui.
HPV yang masuk umumnya bisa hilang sendiri dari tubuh dalam kurun waktu 2 tahun.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Ini Tanda Awal Kanker Rahim yang Sering Diabaikan!
Kanker oropharyngeal
Namun, pada 2-3 persen individu, HPV bisa tetap tinggal di tubuh, menginfeksi sel skuamosa, dan akhirnya memicu mutasi sel yang ujungnya adalah kanker.
Laki-laki berisiko tiga kali lebih besar untuk terjangkit virus HPV melalui seks oral.
Berdasarkan National Health Service (NHS) di Inggris, kanker oropharyngeal lebih banyak terjadi pada pria dibanding perempuan.
Menurut NHS, hal itu karena melakukan cunnilingus (seks oral pada wanita) lebih berisiko dibanding fellatio (seks oral pada laki-laki).
Baca Juga : Sebelum Hamil, Menurunkan Berat Badan Itu Penting, Ini Sebabnya!
Kadar HPV pada vulva perempuan yang lebih lembab dinyatakan lebih tinggi dibanding penis pria.
Pada stadium lanjut, kanker telah menyebar di kelenjar getah bening.
Seks oral rupanya menjadi salah satu pintu masuknya human papiloma virus (HPV).
Kanker esofagus
HPV (Human Papilloma Virus) adalah virus yang bisa ditularkan melalui seks oral yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker esofagus.
"Kanker ini ditularkan secara seksual. Anda akan menelan virus dan terserap oleh tubuh lalu masuk ke lapisan esofagus," kata Shan Rajendra, seorang peneliti dari Australia.
Shan membeberkan bahwa virus HPV menjadi penyebab sekitar 20-25 persen seorang laki-laki terkena kanker esofagus.
Pada beberapa orang, virus HPV ini tidak dapat dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Ini 5 Langkah Mencapai Kehamilan Sehat
Orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat, maka virus ini bisa dikalahkan.
"Tapi, jika tidak dibersihkan, itu bisa menyebabkan kanker kepala dan leher," terangnya.
Shan menambahkan bahwa laki-laki yang melakukan seks oral tiga kali, lebih mungkin terkena virus ini dibanding perempuan.
Pasalnya, perempuan memiliki viral load yang lebih tinggi dan tubuh laki-laki kurang mampu untuk membersihkan virus.
Lalu bagaimana cara mencegahnya?
Baca Juga : Cara Hubungan Intim Tahan Lama Tidak Perlu Obat, Cukup dengan 3 Ramuan Rumahan Ini
Setelah tahu resiko ini bukan berarti mereka dilarang untuk melakukan seks oral.
Pencegahannya adalah mama harus memastikan pasangan tak memiliki luka mulut, sariawan, dan gusi berdarah saat melakukan seks oral.
Vaksin HPV juga membantu, meskipun harganya mahal, tapi itu akan menekan resiko terkena penyakit kanker.
Source | : | kompas,Tribunjambi.com |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR