Seseorang yang memiliki hubungan rumah tangga penuh aura negatif menyebabkan peningkatan denyut jantung, itu dapat menghambat pencernaan dan menurunkan konsentrasi, menurut penelitian psikolog Elaine Hatfield.
4. Dia rela berkorban
Kehidupan rumah tangga tak selalu berjalan mulus. Masalah dan haling rintang yang silih berganti berdatangan merupakan hal wajar dalam suatu mahligai rumah tangga.
Untuk memiliki hubungan yang tetap harmonis meski tengah diterpa masalah, maka si pria perlu memiliki istri yang pengertian dan berkompromi.
Psikolog dari UCLA telah mendampingi 172 pasangan yang sudah menikah selama 11 tahun dan sampai pada kesimpulan sederhana: “Sangat mudah untuk berkomitmen pada hubungan Anda ketika berjalan dengan baik,” kata penulis studi senior Thomas Bradbury.
“Namun, ketika hubungan berubah, bukankah seharusnya Anda mengatakan sesuatu seperti, 'Saya berkomitmen dengan hubungan ini, tetapi itu tidak berjalan dengan baik - saya harus memiliki beberapa tekad, membuat pengorbanan dan mengambil langkah-langkah yang saya perlu untuk menjaga hubungan ini bergerak maju. "
Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka yang bersedia mengambil langkah dan membuat pengorbanan akan memiliki pernikahan yang panjang dan bahagia.
5. Dia tertawa mendengar lelucon si pria
Perempuan yang tertawa ketika mendengar lelucon-lelucon si pria, bisa dipastikan dia sedang berada dalam hubungan yang nyaman dan merasa bahagia.
Pada tahun 2006 sebuah penelitian oleh psikolog dari Westfield State University menyarankan bahwa memiliki pasangan yang menganggapnya lucu lebih penting bagi pria daripada bagi perempuan.
Jika si pria sudah menemukan perempuan yang bisa diajak tertawa, pastikan untuk menjaganya dengan baik.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | nakita,independent,menshealth |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR