Nakita.id - Hidup sehat perlu dibina dengan mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Namun, penggunaan bahan kimia untuk membuat sayur dan buah bebas hama masih kerap digunakan.
Karenanya, banyak orang lebih suka membeli produk organik dan daging karena kekhawatiran terhadap kesehatan dan lingkungan mereka.
Pembeli umumnya berasumsi bahwa makanan yang dipasarkan sebagai "makanan organik" telah ditanam tanpa pupuk dan pestisida sintetik dan belum diberi antibiotik, atau aditif sintetis seperti pewarna dan pengawet.
Bahkan makanan yang ditanam secara organik, sebenarnya dapat mengandung pestisida dan kontaminan lain yang dibawa oleh angin, air, atau residu tanah.
Baca Juga : Trik Simpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Busuk, Nomor 6 Belum Banyak yang Tahu!
Selain itu, sementara bebas dari kontaminan tertentu, produk organik tidak selalu lebih bergizi atau lebih beraroma daripada makanan lain.
Makanan organik dijual di pasaran biasanya punya harga lebih tinggi, tetapi produk tersebut dapat cepat rusak karena tidak diperlakukan tahan dari serangga dan bakteri.
Jadi, apakah makanan organik yang lebih mahal itu layak dibeli?
Sebuah penelitian kecil pada 2008 mengukur kadar pestisida dalam urin anak-anak sebelum penelitian.
Ada beberapa jenis pestisida yang terdeteksi dalam urin, tetapi tingkatnya rendah.
Makanan mereka kemudian terbatas pada buah-buahan dan sayuran organik, dan beberapa produk berbasis jagung dan gandum seperti pasta dan sereal.
Karena daging dan produk susu tidak mengandung tingkat pestisida yang signifikan, mereka tidak berubah dalam diet.
Hasilnya, setelah seminggu hanya makan produk organik, tingkat pestisida urin menurun secara signifikan.
Di sisi lain, anak-anak bisa terpapar pestisida dengan cara lain seperti bermain di rumput di taman yang telah disemprotkan untuk menghindari dari serangga.
Lagipula, Moms bisa melakukan hal untuk dapat mengurangi paparan pestisida bagi Si Kecil.
Langkah-langkah seperti mencuci dan mengupas semua produk sebelum menyajikannya, hanya membeli produk yang ditanam di dalam negeri, membeli dari pasar petani lokal, dapat mengurangi risiko pestisida tersebut.
Perlu diingat, bahwa produk yang ditanam secara lokal tidak selalu bebas pestisida.
Carilah label yang menyatakan bahwa sayur dan buah tersebut organik untuk meminimalkan konten pestisida.
Bahkan jika ada pestisida, hal ini bukan ancaman lingkungan utama bagi kesehatan anak-anak.
Baca Juga : Kemal Mochtar Berhasil Pangkas Bobot 55 Kg, Penampilannya Kini Kurus Banget, Ini Kuncinya!
Kemajuan teknologi dalam pengelolaan hama telah menurunkan risiko penggunaan pestisida tersebut.
Jadi, kembali lagi kepada pilihan Moms untuk membeli sayur dan buah organik.
Paling penting, pastikan Si Kecil makan sayur dan buah agar kebutuhan vitamin dan nutrisinya terpenuhi.
Source | : | Healthy Children |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR