Nakita.id - Perut kembung menjadi salah satu permasalahan yang kerap kali dialami oleh anak-anak.
Pada sebagian besar kasus, perut kembung dianggap normal dan tidak berbahaya untuk anak.
Namun pada beberapa kasus lainnya, perut kembung bisa menjadi salah satu tanda yang lebih serius.
Baca Juga : Makanan ini Bisa Sebabkan Perut Kembung, Jerawat dan Kelelahan
Dalam istilah kedokteran, perut kembung disebut dengan meteorismus. Saat perut anak kembung, perutnya akan menjadi lebih besar dan keras.
Anak juga akan sering kentut, bersendawa, rewel, dan merasa tidak nyaman.
Perut kembung terjadi karena akumulasi udara di dalam saluran cerna anak yang bisa terjadi karena beberapa hal.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Menurut Agus Firmansyah dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada beberapa hal penyebab perut kembung pada anak.
Pertama, anak banyak menelan udara. Anak yang sering menangis, makan, atau batuk akan banyak menelan udara.
Demikian pula bayi akan banyak menelan udara bila teknik menyusuinya salah, seperti puting kurang pas di mulut bayi atau dot tidak penuh dengan susu tetapi terisi udara.
Kedua, pembentukan gas yang berlebihan di dalam usus.
Hal ini bisa terjadi karena adanya fermentasi makanan yang tidak diserap oleh bakteri usus yang berlebihan.
Biasanya ini terjadi ketika anak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang flatugenik (membentuk gas) seperti ubi, keju, kol, sawi, dan sejenisnya.
Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda
Ketiga, akumulasi gas di dalam usus bisa pula terjadi karena peristaltik usus melemah.
Misalnya kekurangan kalium yang sering terjadi pascadiare atau karena pemberian obat yang dapat melemahkan peristaltik usus.
Melemahnya peristaltik usus juga bisa terjadi pada penyakit berat.
Keempat, sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas melalui anus.
Akibatnya terjadi akumulasi gas dan anak mengalami kembung.
Pada kasus sumbatan usus, anak harus dirujuk ke dokter untuk melihat apakah terdapat kelainan yang memerlukan pembedahan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Zee Zee Shahab Alami Penyumbatan Plasenta Saat Hamil Anak Kedua, Apakah itu?
Kasus perut kembung perlu diwaspadai ketika diikuti dengan gejala lain seperti nyeri perut hebat, demam, muntah menetap, muntah hijau, sembelit, atau diare.
Sebab intoleran laktosa, Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus, dan alergi makanan adalah beberapa beberapa contoh penyakit serius yang diawali dengan perut kembung.
Saat perut anak kembung, pertama-tama Moms bisa membuat anak tengkurap dan mengangkat sedikit bagian perutnya sambil memijatnya.
Lakukan pijatan dengan lembut dengan gerakan searah, lanjutkan dengan gerakan memutar.
Tunggulah beberapa saat hingga gejala kembung anak akan mereda.
Moms juga bisa membuatnya tidur telentang sambil menggerakkan kakinya seperti gerakan orang mengayuh sepeda.
Gerakan ini akan menekan bagian perut dan mengeluarkan gas berlebih yang ada.
Baca Juga : Kisah Manis Masa Kecil Pretty Asmara, Pembawa Keberuntungan Keluarga dan Murid Berprestasi
Setelah gas dalam perut keluar, Moms bisa memandikannya dengan air hangat dan memijatnya dengan minyak telon agar ia terasa nyaman.
Bila beberapa hal tersebut tidak membantu dan perut anak tetap kembung, segera hubungi dokter anak untuk mendapat perawatan.
Bisa jadi perut kembung pada anak merupakan salah satu tanda penyakit serius. (*)
Source | : | Parents,medicine net,IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR