Seringkali mereka mengabaikan beberapa masalah yang ternyata sangat berpengaruh terhadap kekasihnya.
Ketika menyadari bahwa ada masalah dalam hubungannya, biasanya hal itu sudah terlambat.
3. Korban broken home
Anak korban broken home biasanya cenderung sulit percaya akan hubungan asmara yang harmonis, sebab role model mereka yaitu orangtuanya kerap berselisih.
Pengalaman awal ini membuat mereka lebih mungkin untuk tidak mempercayai romansa cinta atau berusaha terlalu keras untuk tidak mempercayai mereka.
Baca Juga : Rini Yulianty Melahirkan, Kamar Rumah Sakitnya Luas dan Mewah Kayak Rumah Sendiri!
Sekali mereka percaya cinta, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat hubungan harmonis dan tak ingin jadi seperti orangtuanya.
Namun, karena merasa trauma akan keretakan hubungan orangtuanya, biasanya anak korban broken home akan melakukan hal-hal berlebihan untuk menjaga kisah cintanya.
Sikap berlebihan ini tak jarang membuat pasangannya menjadi tak tahan dan pergi.
Ketika pasangannya pergi, anak korban broken home akan putus asa dan cenderung sulit menerima kenyataan.
4. Takut sendirian
Perempuan yang takut sendirian biasanya akan bergantung kepada pasangannya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube,Instagram,psychology today,Her World |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR