Maia sempat melapor pada kepolisian, tapi ia juga perlu datang ke psikiater untuk memulihkan kondisi psikisnya.
Pasalnya Maia mengaku sudah tidak bisa merasakan sedih dan menangis ketika menghadapi hal yang sangat menyakitkan.
"Makanya aku sempat lapor ke polisi bahwa aku mengalami kekerasan psikis. Kemudian aku sendiri harus ke psikiater karena aku sudah tidak bisa nangis.
Jadi ada hal yang menyakitkan tapi aku kayak 'kenapa nih harus nangis kayak beginian doang'.
Padahal semua orang nangis dan aku cuman diem ngga bisa nangis gitu dan itu lama. Sampai akhirnya aku di hypnoterapi sampai aku bisa nangis. Jadi setelah itu kalau ada apa dikit aku bisa terharu, padahal dulu ngga bisa sama sekali," ujarnya.
Ketika itu Maia Estianty keluar dari rumah Ahmad Dhani tanpa harta sepeser pun.
Jangankan harta, Maia Estianty sempat kesusahan menemui anaknya dan tidak boleh membawa anaknya keluar dari rumah itu.
Maia Estianty pun mengaku tidak ingin datang ke rumah itu bukan karena tak rindu anaknya atau terlalu sakit hati pada Ahmad Dhani.
Tapi, Maia Estianty masih merasakan trauma mendalam atas kekerasan, pengkhianatan dan kepedihan di dalam rumah itu.
"Di rumah itu saya pernah mengalami kekerasan, yang terakhir mengalami kekerasan adalah manajer saya ya kan. Aku berkali-kali mengalami trauma di rumah itu. Jadi kalau ke rumah itu ya aku ngga mau karena sudah mengalami banyak trauma," tuturnya.
Tapi kini, Maia berhasil membuktikan bahwa trauma masa lalunya tak melulu harus dirasakan.
Maia berhasil bangkit dan mendirikan kerajaan bisnis yang kini membuatnya sukses.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Instagram,nakita,psychology today,Liveabout |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR