Nakita.id - Kita mungkin pernah melihat anak yang suka jatuh.
Masalahnya, bukan sekali dua kali, tapi ia mudah sekali jatuh.
Seolah ia mudah mengalami kehilangan keseimbangan.
Kenapa anak menjadi lebih sering jatuh ya Moms?
Munginkah itu pertanda anak memiliki penyakit yang serius?
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Kejang Demam Beda Dengan Epilepsi, Ini Obatnya!
Menanggapi hal ini, dr. Syarif Rohimi Sp.A(K), Konsultan Jantung Anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita ditemui oleh Nakita.id di Jakarta (7/11), menjelaskan kemungkinan penyakit yang diderita anak yang sering terjatuh.
"Kalau anak sering jatuh sebenarnya harus diperiksa terlebih dahulu penyebabnya.
Namun, saat anak sering jatuh lalu hilang kesadaran mungkin salah satu penyebabnya adalah epilepsi," ungkapnya.
Syarif menjelaskan bahwa anak yang sering jatuh tersebut sebenarnya mengalami 'pingsan' sebelum ia jatuh tersebut.
"Sebenarnya anak yang epilepsi itu pingsan terlebih dahulu baru dia jatuh, bukan sebaliknya," tambahnya.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 4 : Posisi Tidur Tepat Saat Hamil
Epilepsi atau penyakit yang dikenal dengan istilah awam dengan "ayan" ternyata tidak selalu menimbulkan gejala kejang.
Melamun atau tiba tiba hilang kesadaran sesaat juga bisa merupakan salah satu gejalanya.
Epilepsi merupakan salah satu gangguan fisik yang diakibatkan aktivitas listrik sekelompok sel saraf di otak (bangkitan) berjalan tidak normal.
Dilansir dari kompas.com, seseorang dikatakan mengidap epilepsi apabila ia mengalami bangkitan berulang, berselang lebih dari 24 jam, yang timbul tanpa provokasi.
Provokasi dapat berupa demam tinggi, dan untuk beberapa kasus juga dapat menimbulkan gejala yang hampir sama dengan epilepsi, misalnya kejang dan kaku.
Namun, apabila timbul gejala saat ada provokasi sebelumnya, itu bukanlah epilepsi.
Gejala epilepsi pada anak yang kerap muncul dan sering diabaikan orangtua ialah kejang, terkejut, melamun lalu tak sadarkan diri dalam beberapa saat, dan kaku sesaat.
Baca Juga : Datang dan Akan Berpesta di Bali, Maria Ozawa 'Miyabi' Justru Ditangkap Petugas Imigrasi, Ini Kronologinya!
Pada anak epilepsi, ditemukan paling banyak pada anak usia 0-4 tahun, diikuti kemudian pada anak usia 10-14 tahun, kemudian usia 5-9 tahun, dan usia 15-19 tahun.
Epilepsi pada anak 0-4 tahun paling banyak dipicu oleh proses tumbuh kembang, sedangkan pada usia 5-14 paling banyak dipicu oleh infeksi dan pada usia 15-24 paling banyak dipicu oleh trauma.
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR