Nakita.id - Pascatragedi Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, tim Basarnas dibantu jajaran lainnya terus melakukan penyisiran guna mencari korban dan puing-puing pesawat yang masih belum ditemukan.
Melansir dari Tribunnews.com, hingga kini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur kembali berhasil mengidentifikasi 17 jenazah korban Lion Air JT 610.
Dengan demikian, masih ada 145 orang yang belum teridentifikasi.
"Total identifikasi hingga sekarang yaitu 44 jenazah," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya, Selasa (6/11/2018).
Pada Selasa pukul 20.23 WIB, tim DVI menyampaikan adanya kecocokan hasil tes forensik dan ante mortem terhadap 17 jenazah.
Dari 44 jenazah, sebanyak 33 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang lainnya berjenis kelamin perempuan.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Penerbangan JT633 Batal Terbang Karena Menabrak Tiang
Hasil didapat dari data DNA yang diberikan pihak keluarga kepada tim DVI RS Polri.
"Lion Air malam ini secara resmi menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga melalui upacara yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto (RS Polri)," kata Danang.
Selain 44 jenazah tadi, RS Polri Kramatjati juga sudah menerima bagian tubuh dua bayi yang jadi korban Lion Air JT 610.
Bagian tubuh dua bayi tersebut kabarnya telah ditemukan dan sudah dilakukan proses identifikasi.
Baca Juga : Di Hadapan Keluarga Korban Lion Air JT 610, Tangis Kabasarnas Pecah: Saya Tidak Akan Menyerah!
Menurut Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Putut Cahyo Widodo, jenazah bayi tersebut belum teridentifikasi karena tidak adanya data pembanding yang cocok dengan keduanya.
"Ada, ada dua bayi yang sempat teranalisa, tapi belum ada yang cocok (DNA-nya)," ucapnya di Sentra Visum dan Medikologi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018).
Ia menjelaskan, proses pengambilan sampel DNA dari bayi tersebut sudah selesai, tapi tidak ada data pembanding lantaran kedua orang tua bayi itu juga ikut dalam penerbangan JT610.
Baca Juga : Belum Pulih Usai Gempa Palu, Hastuti Harus Terima Kenyataan Anaknya Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT 610
"DNA bayi sudah ketemu tapi secara genetik belum ada yang cocok dengan data di posko antemortem," ujarnya.
Dikatakan Putut, jenazah kedua orang tua dari bayi tersebut hingga saat ini belum berhasil ditemukan sehingga menyulitkan pihaknya dalam melakukan identifikasi.
"Nah ini sangat tergantung yang dikirimkan oleh tim SAR, kalau tim SAR mengirimkan kantong mayat berisi body part (orangtua bayi) itu, akan segera kami identifikasi," kata Putut.
Baca Juga : Tak Kalah Cantik dengan Ibu dan Kakaknya, Ini Potret Anak Kedua Wulan Guritno
"Kalau memang belum (teridentifikasi), berarti ya memang belum ditemukan oleh tim SAR," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 ini mengalami kecelakaan sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten pada Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat sempat dilaporkan meminta untuk kembali ke bandara Soekarno-Hatta, sebelum kemudian hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Terakhir, pesawat itu terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.
Pantauan dari Flightaware, pesawat terakhir berada di Tanjung Karawang, namun kemudian hilang dari jalur.
(Artikel ini pernah tayang di Tribun Jakarta dengan judul RS Polri Belum Dapat Identifikasi 2 Jenazah Bayi Penumpang Lion Air PK-LQP)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | tribun jakarta |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR