Nakita.id – Di era yang serba digital ini, kehidupan masyarakat terus dibumbui dengan adanya pembaharuan dan juga kemunculan lain yang menarik perhatian publik.
Seperti yang kita tahu, era digital yang kita hadapi saat ini sangat dekat dengan dunia internet dan penyebarluasannya.
Tak heran bila banyak orang berlomba membuat akun media sosial untuk menyesuaikan aktivitas sosialnya.
Berbagai platform media sosial juga ditawarkan oleh berbagai pihak sehingga masyarakat bisa dengan mudah memilih kemanakah ia akan menjatuhkan pilihannya.
Bahkan, kini satu orang bisa saja memiliki berbagai akun media sosial untuk menjaga eksistensinya.
Eksistensi dalam kehidupan bersosial merupakan hal yang cukup penting.
Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu hidup berdampingan dengan orang lain.
Baca Juga : Hati-Hati Moms, Polusi Lingkungan Dapat Menghambat Kehamilan
Kehidupan sosialnya tersebut, nantinya memiliki pengaruh penting secara mental bahkan fisik terhadap diri masing-masing.
Sehingga kita mau tak ma uterus bergantung dan bertahan hidup dengan kualitas hubungan sosial yang baik.
Lancarnya kualitas hubungan sosial tadi bergantung pada bagaimana seseorang menjaga hubungan sosialnya dengan orang lain, mulai dari berinteraksi hingga beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Di era milenial ini, teknologi menjadi salah satu jembatan mempermudah sosialisasi dalam kehidupan.
Melalui canggihnya teknologi, kini setiap individu mampu tetap bersosialisasi dan menjaga tali silaturahmi.
Itulah mengapa menjaga eksistensi melalui kecanggihan teknologi dianggap penting bagi kelangsungan kehidupan sosial seseorang.
Namun, dalam menjalin kehidupan sosial, menjaga sikap dan juga perilaku juga tak boleh dikesampingkan.
Ini karena dengan sikap dan perilakulah, lingkungan sosial bisa menerima kehadiran kita dengan baik.
Melansir dari Bustle, Toni Coleman, LCSW, CMC mengatakan bahwa, “Itu datang (perlakuan lingkungan terhadap kita) dari mereka yang memiliki kecerdasan emosional yang baik.”
“Dengan ini, memiliki kesadaran diri kuat pada hal apa yang disukai orang lain dan bagaimana perasaan orang lain merupakan hal penting, terutama dalam menanggapi mereka. Mereka dapat melakukan kalibrasi sesuai dengan apa yang mereka hadapi dan dikatakan orang lain, tujuannya meningkatkan interaksi dan hubungan mereka dengan orang lain.”
Di antara pertimbangan tersebut, ada sikap yang disukai oleh lingkungan sekitar dan dapat dilakukan secara umum, di antaranya:
1. Mereka yang jujur
Seseorang yang jujur selalu memiliki lingkungan yang baik.
“Orang jujur memiliki jangkauan untuk disukai dan memiliki lingkup luas dalam pertemanan, daripada mereka yang tidak jujur,” ujar pakar hubungan, April Masini melalui Bustle.
“Dengan kata lain, orang akan menghormati dan menyukai lawan bicaranya yang jujur dan terlihat teduh. Ini karena orang lain merasa perlu kenyamanan dalam hubungan sosial. Tak heran bila pertama kali (bertemu), orang akan menebak sifat dan menaruh curiga apakah orang lain jujur, atau tidak.”
2. Memperlakukan diri sendiri
Tak hanya jujur pada lingkungan sekitar, cara mereka memperlakukan diri sendiri juga jadi hal yang utama dalam menjaga tali sosial.
“Orang-orang akan menyukai orang yang bisa memperlakukan (diri sendiri) dengan baik,” ujar Masini.
“Orang-orang dermawan melihat gambaran yang lebih besar dan mereka mengerti bahwa menjadi orang egois tidak memiliki waktu panjang dalam menjalin hubungan sosial (tidak harmonis dalam bersosial).”
3. Apa adanya dan tidak dibuat-buat
Melansir dari Kompas.com, orang yang memiliki kemampuan bertindak apa adanya cenderung dilakukan orang yang terbiasa jujur.
Seperti yang kita tahu, menjadi apa adanya dalam hidup merupakan hal yang langka, mengingat banyaknya tekanan yang harus dihadapi.
ampil apa adanya diri kita adalah suatu kelebihan yang jarang dimiliki. Untuk bisa menjalani suatu hubungan, perlu adanya kejujuran.
Hal ini butuh kemampuan mendengarkan dan memberikan feedback yang mungkin tidak disukai mitra sosialnya.
Namun memiliki kemampuan untuk menyampaikannya, dan tidak takut menghadapi konsekuensinya, artinya memiliki hubungan seperti apa adanya dirinya, dan bukan bagaimana kesan yang ditampilkannya dari tampilan fisiknya.
4. Punya integritas
Kriteria pribadi seperti ini memang sulit ditemukan. Mungkin akan sulit mencari orang yang mau melakukan sesuatu tanpa pamrih.
Mereka bukan orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang.
Mereka juga bukan orang yang senang membeberkan persoalan pribadi mereka di depan publik, dan menikmati momen tersebut tanpa memikirkan konsekuensinya.
5. Rendah hati
Apa pun dia, entah sangat cerdas, berbakat, atau cantik menawan, semua itu tidak akan percuma kalau dia tidak rendah hati.
Terlebih jika ia ternyata besar kepala dan angkuh.
Hanya orang-orang yang luar biasa saja yang bisa memiliki kepribadian ini.
Melihat bagaimana ciri orang yang dapat diterima di masyarakat, belakangan ini kita lekat dengan sosok yang kini menjadi pusat perhatian public.
Ia adalah Rahmawati Kekeyi Putri Cantika. Gadis 23 tahun asal Nganjuk, Jawa Timur ini menjadi inspirasi banyak orang.
Tak hanya masyarakat biasa, para selebritis dan influencer juga mengacungkan jempol pada sikap yang dimiliki gadis lugu ini.
Bagaimana tidak, ia memiliki sifat yang rendah hati dan apa adanya, di usianya yang sudah terbilang cukup dewasa.
Awalnya, Kekey, sapaan akrabnya, mulai viral lantaran konten di akun Youtube pribadinya.
Di akun Youtube Kekey, ia mengunggah berbagai macam video tutorial makeup laiknya seorang beauty vlogger papan atas.
Ia bahkan dianggap ‘khatam’ dengan segala istilah perkosmetikan oleh salah satu vlogger ternama, Tasya Farasya.
Di luar keterampilannya memoles makeup di wajahnya, Kekey juga tampil apa adanya dan tidak memaksakan.
Ia memakai alat apa saja yang ia punya dan juga membuat terobosan baru untuk mengganti alat makeup seperti halnya ia memakai balon berisi air untuk pengganti beauty blender.
Awalnya, wajahnya yang dianggap pas-pasan dan jauh dari kata sempurna jadi bahan bully-an banyak warganet.
Tetapi, keberaniannya juga rasa percaya diri serta apa adanya Kekey justru menginspirasi para selebritis tersebut.
Seperti Nagita Slavina contohnya. Karena terlalu kagum dengan sifat Kekey, Nagita sengaja mengundang Kekey jauh-jauh dari Nganjuk ke rumahnya.
Ia mengajak Kekey melakukan interaksi, membuat konten Youtube, meminta MUA-nya Ryan Ogilvy untuk melakukan make over kepada gadis bertalenta ini.
Baca Juga : Jodoh Sebuah Konsep yang Berbeda dengan Pernikahan, ini Sebabnya Kita Tak Selalu Menikahi Jodoh Kita!
Tak sampai di situ, karena terlalu terinspirasi pada Kekey, Nagita sampai rela memberikan berbagai barang mewah untuk modal Kekey dalam menumpahkan kreativitasnya.
Nagita memberi Kekey satu set ring light, seperangkat kamera untuk membuat vlog dan juga beberapa buku dari production house-nya.
Rupanya, rasa simpati Kekey tak hanya menarik Nagita saja. Presenter Hitam Putih, Deddy Corbuzier juga melakukan hal yang tak jauh berbeda.
Deddy mengundang Kekey dalam program Hitam Putih yang ia bawakan dan mempertemukan Kekey dengan idolanya, vlogger Tasya Farasya.
Dalam acara tersebut, kekaguman banyak orang tumpah. Sama halnya seperti konten Q & A yang dilakukan Nagita bersama Kekey.
Baik Deddy, Tasya maupun Nagita mengatakan bahwa Kekey merupakan gadis yang apa adanya,
Ia tak merasa dibatasi oleh berbagai kekurangannya untuk berkreativitas.
Bahkan, Kekey menjadi sumber inspirasi lantaran dengan bully-an yang dilakukan teman-temannya, ia justru membesarkan hatinya untuk tetap percaya diri dan menjadi sosok inspiratif yang dikagumi banyak orang.
Bila boleh meminjam ujaran Kekey, “Senyum itu indah,” semua orang pasti menyadari di balik segala kekurangannya, bersikap apa adanya, jujur dan tidak dibuat-buat akan membuat orang lain dan lingkungan sekitar menerima dengan baik dan juga memperlakukan dengan baik.
Bahkan, seperti yang dialami Kekey, dari hasilnya jujur dan apa adanya, ia berhak mendapat berbagai bonus, termasuk keinginannya yang kini perlahan terwujud semenjak Youtube-nya viral.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | psychology today,kompas.com,Bustle |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR