Nakita.id - Penyakit asma yang tidak dikelola dengan baik pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Para ahli juga mengaitkannya dengan risiko komplikasi, termasuk preeklampsia.
Oleh sebab itu, perempuan hamil yang menderita asma disarankan untuk mengelola penyakitnya, salah satunya adalah dengan menghindari pencetus asma.
Seperti diketahui, pasien asma memiliki hipersensitivas pada alergen seperti debu rumah, bulu binatang, polusi udara, asap rokok, atau makanan tertentu.
Bila alergen ini bisa dihindari, maka asma bisa dikendalikan.
Sebuah analisa dilakukan pada penelitian mengenai asma yang melibatkan jutaan ibu hamil penderita asma.
Sementara itu, kebanyakan perempuan dengan asma tidak memiliki gejala apapun selama persalinan dan kelahiran, sekitar 10% akan memiliki gejala asma saat ini.
Karena menurut studi yang dimuat dalam jurnal Obstetrics and Gynecology, obat-obatan asma yang digunakan selama kehamilan tidak memiliki efek langsung pada janin.
Jika Moms menderita asma dan berpikir tentang memiliki bayi, bicarakan dengan ginekolog dan ahli alergi tentang hal-hal yang harus diingat, dan bagaimana kehamilan dapat memengaruhi gejala asma yang Moms alami.
Ambil langkah untuk mengendalikan asma sebelum kehamilan, dan ketika Moms hamil, temui dokter secara teratur untuk memantau gejala dan memastikan asma dikelola dengan baik.
Mengambil langkah-langkah sebelumnya dan mengikuti perkembangan setiap gejala dapat membantu membuat kehamilan Moms dengan asma berjalan semulus mungkin.
KOMENTAR