Nakita.id – Organ kewanitaan perempuan unik, letaknya tersembunyi dan di dalam.
Tapi Tuhan maha baik dan adil, karena hanya organ intim kewanitaan perempuanlah yang memiliki mekanisme pembersihan sendiri.
Jadi bisa otomatis bersih-bersih sendiri.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Anak Terlalu Banyak Mimum Susu Berisiko Idap Penyakit Ini!
Heran? Secara ilmiah bisa dijelakan, di dalam kemaluan wanita itu terdapat koloni bakteri normal yang menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitar alat vital.
Namun, keseimbangan ini bisa saja terganggu oleh perilaku wanita itu sendiri.
Umpamanya, gemar menggunakan celana ketat berbahan non katun atau tidak elastis.
Akibatnya, kelembapan area dan organ intim terganggu, sekaligus menyuburkan bakteri merugikan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Apa Sih Junk Food Itu? Ini Penjelasan Dokter!
Pada kondisi tertentu, perawatan vagina tidak cukup dengan membersihkan bagian luarnya saja.
Bagian dalamnya pun perlu dibersihkan agar gangguan keputihan bisa dihindari. Namun, perhatikan cara yang sehat dan aman dalam membersihkan vagina.
Nah, seperti dipaparkan dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.RM, M.Kes. (MMR), dari RSUP Persahabatan, Rawamangun Jakarta Timur, berikut cara tepat dan mudah dalam memberihkan vagina Moms:
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hal Penting Jelang Melahirkan, Perhatikan Trombosit Jika Ingin Lancar dan Selamat
* Untuk membersihkan bagian luar, cukup dengan menggunakan air bersih.
* Mengapa sabun dilarang? Tak lain karena beberapa zat yang terkandung di dalamnya bisa mengganggu/mengacaukan keseimbangan dan kelembapan vagina.
Penggunaan zat pembersih lemak, pengharum, dan zat-zat lain yang ditambahkan malah dikhawatirkan akan mematikan bakteri-bakteri normal di vagina.
* Bagaimana dengan daun sirih dan cairan antiseptik? Keduanya juga tidak dianjurkan karena bukankah antiseptik sebetulnya ditujukan untuk melumpuhkan/mematikan mikroorganisme?
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Amankah Terlalu Banyak Pakai Skincare?
Dalam hal ini tentu termasuk bakteri normal yang ada di dalam dan sekitar alat vital.
Jika organ intim kewanitaan sudah mengalami gangguan kesehatan, Ferryal menyarankan melakukan hal berikut ini:
1. Dengan bilasan cairan pembersih
Biasanya proses membersihkan vagina dilakukan dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina.
Kandungan cairan ini terdiri dari obat-obatan untuk melumpuhkan bakteri atau kuman tertentu, zat asam, antimikroba dan antijamur.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Denada Dikritik Berikan Makanan 'Tidak Sehat' Pada Shakira, Dokter: Tidak Masalah!
Lamanya proses pembilasan sangat tergantung kondisi vagina. Jika gangguannya ringan, proses hanya berlangsung puluhan menit.
Setelah pembilasan biasanya dokter juga akan meresepkan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan yang ada.
Lakukan proses pembilasan hanya oleh dokter. Pembilasan dengan cara apa pun hanya mampu mengatasi keluhan keputihan.
Jadi, sama sekali tidak efektif untuk mengobati penyakit kelamin, apalagi AIDS.
2. Dengan sinar laser
Obat-obatan memang bisa membunuh mikroorganisme merugikan yang bercokol di vagina.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tinggi Badan Seseorang Memengaruhi Risiko Kanker
Sayang proses ini makan waktu cukup lama. Belum lagi bagi beberapa mikroorganisme seperti jamur yang sudah kebal dengan obat tersebut, pengobatannya jadi tidak efektif.
Bila itu yang dianggap sebagai penghambat, beberapa dokter menentukan penggunaan laser sebagai alternatif pembersih vagina.
Tentu saja laser yang biasa digunakan adalah laser dengan level rendah (low level laser therapy).
Laser rendah yang diformulasikan dari sinar inframerah dan ultraviolet ini diyakini mampu membersihkan bakteri, jamur, dan virus dalam waktu yang relatif cepat.
Lamanya terapi berlangsung sekitar 15 menit dengan sekali tembak untuk gangguan ringan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Inilah Sumber Gizi dan Takaran Makanan Ibu Hamil
Sementara untuk gangguan berat dibutuhkan waktu puluhan menit dengan beberapa kali tembakan dalam beberapa hari.
Tak jarang dokter juga akan memberikan obat tertentu pascapengobatan laser.
3. Dengan ozon
Metode lainnya adalah menggunakan ozon. Ozon akan dimasukkan ke organ kewanitaan agar keseimbangan mikroorganisme di organ intim terjaga.
Sebelum melakukan terapi ini, pasien mesti berkonsultasi dengan dokter agar pengobatan bisa efektif.
Sebab, jika tidak digunakan secara tepat, memasukkan ozon ke organ kewanitaan hanya akan menyebabkan berkembang biaknya bakteri yang malah merugikan di vagina.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Aktivitas Fisik Tak Membuat Ibu Hamil Keguguran, Ini Faktanya
4. Dengan uap
Metode lainnya adalah penguapan hangat pada vagina. Penguapan ini kurang efektif karena mikroorganisme dalam vagina tidak akan mati oleh uap.
Sehabis proses penguapan, tubuh dan alat vital akan wangi. Sayangnya, kenyamanan seperti ini tak bertahan lama karena esok harinya vagina akan kembali mengeluarkan cairan yang mengganggu.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Semakin Banyak Anak Terkena Hipertensi, Kebiasaan Ini Penyebabnya!
5. Dengan gurah vagina
Pengobatan tradisional ini diragukan efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter.
Bisa-bisa semua mikrooganisme, baik yang merugikan maupun yang normal akan tersapu bersih dan mati.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Keracunan Pada Anak
Akibatnya, vagina justru akan terganggu keseimbangannya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR