Nakita.id - Memasuki trimester kedua, normalnya memang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin.
Namun bila Moms tidak merasakan gerakan janin apakah berbahaya?
Memang gerakan janin dirasa cukup krusial, bisa jadi Moms mengalami plasenta anterior.
Baca Juga : Tanda Plasenta Previa yang Menutupi Jalan Lahir pada Ibu Hamil
Kondisi ini terjadi saat plasenta menempel pada sisi depan rahim, dekat dengan dinding perut.
Plasenta adalah organ vital yang membantu mengangkut nutrisi, oksigen dan darah dari ibu ke bayi selama kehamilan.
Plasenta sendiri dapat menempel di mana saja di rahim, biasanya berkembang di sisi posterior (belakang), dekat dengan tulang belakang.
Pada posisi plasental anterior, sebagian besar gerakan bayi bisa ditutupi oleh plasenta dan tidak dapat dideteksi.
Plasenta anterior ini bisa membuat kehamilan hingga kelahiran menjadi sulit, salah satunya mendeteksi gerakan janin.
Diketahui bahwa kondisi ini yang dibiarkan bisa memengaruhi kelahiran baik secara sesar maupun vaginal atau normal.
Penelitian menyatakan, plasenta anterior dapat meningkatkan kebutuhan akan induksi persalinan normal dan operasi sesar.
Kondisi ini juga dapat menunda dimulainya persalinan.
Ada juga risiko tinggi perdarahan postpartum (PPH) selama persalinan normal.
Baca Juga : Moms, RSIA Brawijaya Duren Tiga Resmi Dibuka dengan Pelayanan Kekinian
Selain itu, mungkin kondisi ini bisa menimbulkan risiko selama bedah sesar.
Posisi plasenta bisa membuat sayatan lebih sulit, sehingga mengakibatkan perdarahan berat saat melahirkan.
Tidak banyak tanda yang bisa ditunjukkan saat ibu hamil mengalami kondisi ini.
Kehamilan dengan posisi plasental anterior diketahui menyebabkan nyeri pinggang pada ibu hamil.
Selain itu saat persalinan biasanya terasa ada rasa sakit parah di punggung yang terjadi dengan kontraksi selama persalinan.
Selain itu ada beberapa kondisi lainnya yang mungkin bisa Moms rasakan seperti :
- Sulit untuk mendeteksi detak jantung janin
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Mitos dan fakta Soal Makanan dan Berat Badan
Biasanya, pertama-tama Moms dapat mendengar detak jantung bayi antara 8 dan 10 minggu kehamilan.
Ini dapat dideteksi baik oleh Doppler genggam atau fetoskop.
Dalam kasus plasenta anterior, itu mungkin sulit dilakukan.
- Sulit untuk merasakan tendangan janin
Moms tidak dapat merasakan tendangan dan gerakan bayi karena plasenta bertindak sebagai bantalan antara perut dan rahim Moms.
- Sulit mengenali posisi janin
Karena gerakan tidak dapat dideteksi dengan tepat, tidak mudah untuk menentukan posisi bayi.
Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi.
Beberapa kondisi tersebut antara lain :
- Hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan
- Diabetes Gestational
- Placental abruption
Baca Juga : Mengancam Jiwa, Catat Ciri Plasenta Terlepas pada Ibu Hamil
- Retardasi pertumbuhan janin
- Kematian janin intrauterine
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR