Koleksi Timun Mas menggunakan kain dari bahan katun sari, katun foal, hingga cupro yang merupakan kain yang berasal dari bahan organik.
Proses pembuatan koleksi Timun Mas ini dilakukan di beberapa kota seperti Sragen, Pekalongan, Solo dan Jakarta dengan dibantu oleh perkumpulan Ibu Rumah Tangga yang berasal dari Rusun Pesakih dan Rusun Marunda Jakarta.
Dibuat penuh dengan tangan, motif pada Timun Mas diperoleh dengan metode tulis, cap, sablon hingga bordir tangan.
Baca Juga : 6 Perilaku Negatif Anak Akibat Kesalahan Pola Asuh dari Orangtua
Pameran Timun Mas merupakan karya kolaboratif Sejauh Mata Memandang dengan berbagai pihak lainnya.
Diantaranya adalah Davy Linggar untuk seni instalasi, Tulus dan Petra Sihombing yang menciptakan musik dan lagu untuk animasi Timun Mas, Dian Sastrowardoyo yang mengisi narasi pada animasi yang sama, dan Senayan City sebagai tempat penyelenggaraan pameran seni.
“Kami sebagai pelaku seni berharap untuk dapat berinteraksi secara langsung serta menjangkau khalayak yang lebih luas melalui pameran yang berlangsung selama dua bulan ini. Kami berharap koleksi dan pameran Timun Mas dapat memperkaya dunia tekstil Tanah Air dan memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung pameran,” tutup Chitra Subyakto.
Tak hanya menampilkan keindahan kain dan keragaman motif, pada pameran seni Timun Mas ini Sejauh Mata Memandang juga bekerja sama dengan Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Bantu Guru Belajar Lagi untuk memberikan dukungan edukasi.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR