Lalu peneliti bertanya lagi apakah salah satu dari orangtua mereka juga berselingkuh, hasilnya sebanyak 33% mahasiswa mengiyakan dengan proporsi pihak ayah yang lebih banyak melakukannya daripada ibu.
Parahnya, mahasiswa yang berselingkuh ini memiliki kecenderungan dua kali lebih besar dari orangtua mereka, dengan hasil 44% dengan 22% mahasiswa yang pernah berselingkuh.
Baca Juga : Ditanya Reaksi Jika Pasangan Selingkuh, Jawaban Dita Soedarjo Terkesan Santai Namun Cerdas!
Menariknya, mahasiswa yang berselingkuh ini berpandangan bahwa perselingkuhan bukan lagi hal aneh.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perselingkuhan orangtua dapat mengubah pandangan anak mereka tentang komitmen.
Atau kehidupan keluarga tidak stabil malah membuat anak cenderung bermasalah dalam menjalin hubungan.
Melansir laman Business Insider, alasan orang untuk berselingkuh itu berbeda.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Sejumlah Manfaat dan Efek Samping Aloe Vera
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hati-hati! Ini 5 Tanda ASI Perah Sudah Basi
Perempuan lebih cenderung mencari kenyamanan 'di tempat lain' ketika tidak mendapatkannya dari pasangan mereka.
Sedangkan laki-laki karena kehidupan seksual mereka menurun atau tidak lagi seperti dahulu dengan pasangan.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kecerdasan tinggi memiliki kecenderungan untuk selingkuh lebih rendah.
Namun bukan berarti mereka tidak akan melakukannya.
Baca Juga : Suami Nadya Almira Berselingkuh dengan Janda Kaya, Tipe Lelaki Seperti Ini yang Disukai Para Janda!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Business Insider |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR