Nakita.id – Mitos seputar kehamilan apalagi yang berhubungan dengan jenis kelamin janin kerap terdengar dan menimbulkan tanda tanya, benar enggak ya? Fakta dari mitos yang berkembang saat Ibu mengandung bayi laki-laki ini semoga bisa membantu memberi pencerahan.
Baca juga: 5 Mitos Seputar Keguguran yang Tidak Perlu Dipercaya Lagi
1. Hamil anak laki-laki tidak akan mual
Sebuah yang dilakukan badan kesehatan Swedia pada 2010 menemukan bahwa hormon yang diproduksi oleh janin perempuan membuat Ibu lebih mual di awal kehamilan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Studi ini menganalisis 1 juta perempuan hamil termasuk yang sedang dirawat di rumah sakit karena mual. Hasilnya 55% dari perempuan tersebut memang mengandung anak perempuan, tetapi mual sebenarnya tidak banyak berhubungan dengan jenis kelamin janin.
2. Hamil anak laki-laki tidak akan berjerawat
Banyak yang menghubungkan hormon saat hamil anak perempuan dengan jerawat saat hamil. Padahal tak ada hubungannya jenis kelamin janin dengan perubahan kulit saat hamil termasuk jerawat. Lawrence E Gibson, MD, seorang profesor dermatologi di Mayo Medical School, AS mengungkapkan jerawat yang muncul saat hamil disebabkan oleh produksi minyak yang berlebihan. Hal ini juga dipicu oleh perubahan hormon yang mungkin saja terjadi pada kehamilan anak laki-laki maupun perempuan.
Baca juga:5 Mitos Kehamilan yang Unik
3. Rambut akan lebih cepat tumbuh saat hamil anak laki-laki
Perubahan hormon menjadi penyebab rambut Ibu lebih cepat panjang. Tidak hanya pada Ibu yang hamil anak laki-laki saja, Ibu yang hamil anak perempuan juga akan mengalami perubahan hormon terutama pada hormon estrogen. Rambut yang cepat panjang juga disebabkan meningkatnya sirkulasi darah dan metabolisme tubuh sehingga lebih banyak membawa nutrisi ke rambut.
Baca juga: Benarkah Nanas Berbahaya Bagi Kehamilan?
4. Hamil anak laki-laki ditandai dengan mengidam makanan asin dan gurih
Mengidam atau ngidam termasuh salah satu mitos seputar kehamilan anak laki-laki. Konon, hamil anak laki-laki akan membuat Ibu jadi suka sesuatu yang asam, asin, pedas dan kaya protein seperti aneka daging. Namun, tak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan hal ini. Selain perubahan hormon, kekurangan nutrisi juga menyebabkan Ibu jadi ngidam. Saat kekurangan nutrisi, otak akan mencari makanan yang dapat memenuhi nutrisi yang kurang sehingga Ibu cenderung memilih makanan apa saja yang terlintas di otak.