Nakita.id - Saat sedang berusaha untuk hamil, pasti Ibu akan semakin waspada dengan apa yang terjadi pada tubuh. Tanda-tanda ovulasi pun harus segera diantisipasi agar kehamilan bisa sukses terjadi (baca juga: Menghitung Waktu Tepat Berhubungan Intim Agar Bisa Hamil).
Yang perlu diingat, kurun waktu antara ovulasi dan pembuahan terbilang singkat, karena tak lama setelahnya sel telur akan mati dan luruh. Untuk itu penting bagi Ibu untuk memahami siklus bulanan Ibu. Selain itu, perhatikan juga tanda-tanda ovulasi berikut ini:
1. Rasa sakit di perut bagian bawah Gejala yang sering disebut ovulation pain atau mittelschmerz ini membuat Ibu tiba-tiba merasakan rasa sakit tiba-tiba di area perut bagian bawah. Biasanya, rasa sakit yang dirasakan tidak terlalu berat. Namun, jika rasanya sakit sekali sebaiknya Ibu memeriksakan diri ke dokter karena mungkin ada gangguan pada organ reproduksi Ibu (baca juga: Bercinta Setiap Hari Agar Cepat Hamil, Ampuhkah?).
2. Suhu basal tubuh turun Gunakan termometer basal untuk mengetahui apakah suhu basal tubuh mengalami penurunan, yang berarti Ibu sedang ovulasi. Setelah ovulasi, biasanya suhu tubuh Ibu akan kembali naik dan menetap hingga menstruasi datang. Biasakan untuk periksa suhu setiap pagi setelah bagun tidur. Usahakan pada waktu yang sama dan catatlah dengan cermat dalam sebuah bagan. 3. Lendir serviks Kondisi lendir serviks akan berubah-ubah sesuai dengan fluktuasi hormon dalam tubuh. Setelah haid, lendir ini cenderung kering, kemudian menjadi lebih lengket, bertekstur seperti krim, lalu agak berair, hingga akhirnya Ibu masuk dalam kondisi subur. Ketika itu, lendir serviks akan tampak lebih jernih, licin, dan agak kental seperti putih telur (baca juga: Tidur Cukup Membuat Ibu Lebih Mudah Hamil).
4. Tanda-tanda ovulasi lainnya Selain beberapa tanda di atas, ada juga gejala-gejala ovulasi lainnya yang sering Ibu alami. Berbeda dengan gejala di atas, tanda berikut ini bisa berbeda-beda pada setiap orang: * Payudara jadi lebih lembek dan sensitif * Gairah bercinta meningkat * Ibu lebih berenergi dalam beraktivitas * Indera penglihatan, penciuman, dan perasa menjadi lebih sensitif * Tubuh cenderung menahan cairan * Sebagian Ibu bisa mengalami vlek di tengah siklus haidnya. Vlek ini menandakan adanya penurunan hormon estrogen yang drastis, yang terjadi sebelum ovulasi.