5 Penyebab Muntah-muntah pada Anak

By Irene Harris, Selasa, 9 Mei 2017 | 06:00 WIB
Muntah yang dialami oleh anak adalah bentuk perlindungan diri terhadap serangan virus atau bakteri di sistem pencernaannya. (Dini Felicitas)

4. Infeksi telinga Gangguan ini sering disertai dengan penumpukan cairan dalam telinga. Rasa mual dan muntah yang terjadi pun hampir sama seperti ketika anak naik kapal atau mobil, yang pada akhirnya membuatnya mabuk perjalanan. Infeksi telinga biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

Ekstra hati-hati bila: * Infeksi ini tidak membaik dalam waktu 48 jam. Sebaiknya Ibu membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih detail. * Anak mengalami dehidrasi akibat terlalu banyak muntah. Pastikan Ibu memberikannya banyak air atau cairan mengandung elektrolit agar anak terhidrasi dengan baik.

5. Stres Bukan hanya dewasa, muntah-muntah pada anak bisa diakibatkan oleh stres, misalnya karena ketakutan akan satu hal. Menurut Chumpitazi, anak-anak kerap muntah saat mengalami stres. Ibu bisa membantunya dengan mengajarinya menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya setiap kali merasa takut. Atau, dengan memintanya membayangkan hal-hal yang menyenangkan.

Bila cemas kondisi si Kecil dapat memburuk, tidak ada salahnya Ibu membawanya ke ahli.

Ekstra hati-hati bila: * Anak muntah segera setelah bangun di pagi hari. Tanyakan apakah ia juga mengalami rasa sakit di bagian kepalanya. Bila ya, sebaiknya Ibu mengajaknya ke dokter. "Ada kemungkinan terdapat sesuatu di dalam otaknya," kata Parks.  "Posisi berbaring saat tidur di malam hari akan memberi lebih banyak tekanan pada otak, sehingga anak bisa mengalami sakit kepala dan muntah."