Rahasia Bermain Dengan Anak Agar Semua 'Happy'

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 16 Agustus 2017 | 02:30 WIB
Waktu yang mungkin terbatas itu bisa diisi dengan bermain efektif yang jelas dirasakan manfaatnya oleh anak dan orangtua karena menimbulkan kedekatan. (Santi Hartono)

Nakita.id.- Lelah atau tak punya waktu bukanlah alasan menolak untuk bermain dengan anak. Waktu yang singkat, justru bisa efektif kalau tahu cara bermain anak sesuai usianya. 

Apalagi manfaat bermain bagi tumbuh-kembang anak sangatlah baik. Masalahnya, kita sering terbentur waktu sehingga sulit menyediakan jadwal khusus untuk melakukan kegiatan bersama anak, seperti bermain.

Jika Ayah-Ibu menghadapi masalah ini, tak perlu cemas. Agar masih tersedia cukup waktu untuk menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak, tentu perlu pengaturan.

Baca juga: Apakah Cara Bermain Ibu Lebih Baik Dari Ayah?

Salah satunya dengan mengetahui cara bermain dengan anak. Dengan demikian, waktu yang mungkin terbatas itu bisa diisi dengan bermain efektif yang jelas dirasakan manfaatnya oleh anak dan orangtua karena menimbulkan kedekatan.

CARA BERMAIN USIA 0-12 BULAN Selama tiga bulan pertama kehidupannya bayi tidak dapat melakukan lebih dari sekadar mengamati sekelilingnya. baru bisa melihat benda-benda terang, gelap, putih, hitam, hingga akhirnya bisa melihat warna-warna yang cerah dan terang.

Karena itu mainan bagi bayi, papar  Nora Newcombe, Ph.D., seorang Psikolog Perkembangan di Temple University, Philadelphia, warna mainannya harus cerah dan terang, juga kontras satu sama lain. 

Seiring perkembangan kemampuannya bayi akan menikmati mainan yang melibatkan indra lainnya. 

Dengan alasan di atas, maka mainan-maianan untuk anak di usia ini yang paling baik adalah boks mobil berwarna cerah, multipatterned untu bayi besar, mainan yang bisa bergetar, cermin yang tidak bisa dipatahkan, matras, papan corat-coret, boneka-boneka hewan yang bisa dicuci, penuh warna dengan wajah tersenyum, dan bola kain.

Baca juga: Rambu Bermain Dengan Anak

CARA BERMAIN USIA 1-2 TAHUN Menurut Psikologi Robin Goodman, Ph.D., yang juga Direktur situs web NYU Child Study Center, www.aboutourkids.org, di usia ini anak bermain dengan cara merespons. Karena hal itu yang paling disukainya. 

Misalnya, dia akan menyukai mainan yang memungkinkannya memukul bola, serta mainan dengan tombol yang mengeluarkan musik, atau mainan kala musik diputar bisa memunculkan sebuah karakter tertentu yang lucu.

Di usia ini jangan ajak dia bermain dengan abjad, karena dia tidak akan tertarik, tapi dia tetap bisa berinteraksi dengan mainan ini.

Adapun mainan yang paling baik untuk anak usia ini adalah gelang atau cincin susun, boks atau kotak susun, benda-benda yang bisa ditarik dan didorongnya dan mengeluarkan suara, benda-benda yang bisa memunculkan sesuatu yang bergerak, lat musik sederhana dan kokoh seperti rebana, drum, atau maracas, kendaraan besar seperti bus sekolah atau mesin pemadam kebakaran, bebek karet atau perahu mainan untuk mandi.

CARA BERMAIN USIA 2-3 TAHUN

Bermain anak usia ini sudah lebih terarah, dan dia sudah memiliki keterampilan motorik yang bagus untuk menyelesaikan teka-teki atau membangun mainan balok sendiri.

Saat ini anak mulai menikmati permainan pura-pura yang meniru tindakan orang-orang disekitarnya. , seperti telepon yang berdering atau boneka yang berbicara.

Menurut Dr. Newcombe eorang anak laki-laki dapat menggunakan truk pengangkutnya untuk meraup pasir, sementara seorang gadis mungkin berpura-pura memberi makan bonekanya dan meletakkannya untuk tidur siang. oneka binatang, alat peraga seperti telepon mainan, seperangkat alat pesta, alat memasak, dapur mini, atau kereta dorong boneka.

Mereka juga mulai belajar mengendarai sepeda dan becak roda tiga, memainkan alat musik, mainan transportasi besar, serta  mainan konstruksi yang saling menempel.

Saat ini cara bermain anak berbeda dengan usia-usia sebelumnya. Mereka dapat membayangkan bahwa dia adalah orang lain, dan mungkin berfantasi menjadi pilot pesawat terbang, petugas polisi, dokter, atau guru.

, balok dengan berbagai bentuk, mainan fonetik elektronik, mainan konstruksi set dengan potongan besar seperti Legos atau Lincoln Logs, serta tokoh aksi/figure, seperti Barbie.

Mereka juga senang aktivitas yang melibatkan seluruh fisik seperti bermain bola atau bersepeda. (*)

Baca juga: Salah Kaprah Seputar Bermain Dengan Anak