#WelcomeMyLovelyBaby: Memahami Pola Tidur Bayi Baru Lahir, Ketahui Siklus Tidur Bangun Bayi

By Finna Prima Handayani, Senin, 3 Desember 2018 | 12:41 WIB
#WelcomeMyLovelyBaby: Memahami Pola Tidur Bayi Baru Lahir, Ketahui Siklus Tidur Bangun Bayi (pexels.com)

Nakita.id - #WelcomeMyLovelyBaby merupakan ungkapan yang membahagiakan para orangtua.

Tapi menjadi orangtua pun tentu harus mengetahui dan mempelajari segala hal berkaitan dengan bayi, termasuk tentang pola tidur bayi baru lahir.

Berbicara soal pola tidur bayi baru lahir, nyatanya bayi baru lahir telah memiliki internal clock sendiri yang mengatur siklus bangun dan tidurnya.

Internal clock merupakan jam biologis atau mekanisme pengaturan waktu internal pada tubuh yang bekerja secara otomatis.

Internal clock yang mengatur pola tidur bayi baru lahir ini secara biologis dikelola oleh tubuh bayi, yang mana itu akan muncul pada minggu-minggu awal usia mereka dilahirkan.

Baca Juga : Waspada Sindrom 'Floppy Baby' pada Bayi Baru Lahir, Kenali Penyebabnya

Berdasarkan internal clock tersebut, bayi baru lahir rata-rata memiliki jam tidur sebanyak 18 jam atau sekitar 70% dari hidupnya ia akan tidur.

Dari total 18 jam tidur ini, menurut Roslina Verauli, M.Psi, Psi., sekitar 8 hingga 9 jam bayi baru lahir akan tidur dengan Rapid Eye Movement (REM).

“Kalau istilah lainnya adalah irreguler sleep, bayi baru lahir akan tidur dengan mata yang kedip-kedip. Tidur dengan REM ini penting bagi bayi baru lahir, karena berkaitan dengan susunan saraf pusatnya,” jelas psikolog anak, remaja, dan keluarga ini.

Susunan saraf pusat atau susunan saraf otak pada bayi memiliki peranan besar terhadap kualitas perkembangannya di kemudian hari.

Baca Juga : Risiko Ibu Hamil Terkena Cacar Air, Berbahaya Bagi Janin Hingga Sebabkan Kematian Bayi Baru Lahir

Apabila bayi baru lahir tidur dengan REM, maka hal ini menunjukkan jika susunan saraf pusat bayi dapat berkembang secara optimal.

Moms tidak usah khawatir jika bayi baru lahir lebih banyak tidur, karena pada dasarnya saat bayi tidur justru itulah waktu perkembangan otak dia dan berbagai stimulasi, khususnya jika bayi tidur dengan REM.

“Bayi pada saat tidur REM kalau ada bunyi dia gampang banget senyum-senyum sendiri, itulah yang menandakan jika bayi sehat,” ujar Vera saat ditemui di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

“Namun, ketika tidur REM tidak muncul pada bayi baru lahir, orangtua harus khawatir, karena pertanda jika ada gangguan yang berkaitan dengan sistem nero alias yang di sistem susunan saraf pusat yang berkaitan dengan perkembangan pada anak di usia-usia berikutnya,” lanjutnya.

Baca Juga : Kenali Kondisi 'Milia' yang Rentan Dialami oleh Bayi Baru Lahir

Gangguan perkembangan ini seperti Si Kecil akan sulit berkonsentrasi, masalah pada kebiasaan sehari-hari, masalah sensor motorik, hingga berujung pada autisme.

Selain tidak munculnya tidur REM pada bayi baru lahir, gangguan perkembangan bayi pun dapat ditandai apabila ia lebih sering bangun, tidak per 3-4 jam sekali.

“Kalau merujuk pada klien-klien saya, anak-anak yang memiliki gangguan dia memiliki siklus bangun dan tidur yang tidak tepat pada saat bayi, ia bangun per jam. Ketika siklus tidur bangunnya tidak tepat, pasti ada sesuatu yang salah dengan sistem susunan saraf pusatnya yang bikin ada gangguan,” kata Vera beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, Vera mengimbau kepada para orangtua khususnya orangtua muda atau baru untuk memerhatikan siklus bangun dan tidur bayi baru lahir.

Baca Juga : Waspada Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Apabila bayi memiliki jam bangun lebih banyak dan tidak adanya tidur REM, patut diwaspadai adanya gangguan perkembangan.

Selain itu, jika bayi baru lahir tidur secara normal sebanyak 18 jam perhari dan dengan REM, biarkan saja ia mengikuti internal clock-nya.

Bahkan dengan adanya internal clock tersebut, memberikan keuntungan untuk Moms agar bisa meluangkan waktu untuk istirahat dan relaksasi.