7 Infeksi Saat Hamil yang Sering Terjadi dan Dapat Membahayakan Bayi

By Nila Kusuma Pratiwi, Rabu, 21 November 2018 | 15:49 WIB
7 infeksi saat hamil yang dapat membahayakan bayi (iStockphoto/AntonioGuillem)

6. Cytomegalovirus (CMV)CMV adalah cirus dari keluarga herpes dan sering ditularkan ke bayi selama kehamilan.

Bayi bisa sangat rentan sakit saat lahir dan menghadapi banyak masalah dalam jangka panjang.

Bayi juga bisa meningkatkan kemungkinan komplikasi seperti penglihatan yang berkurang atau kehilangan pendengaran setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Infeksi virus ini dapat menularkan ke bayi Moms pertama kali kehamilan dan karenanya penting untuk memeriksa keberadaannya.

Jika dokter menemukan CMV selama USG, ia mungkin akan menyarankan tes lanjutan.

Baca Juga : 5 Hal yang Masih Sering Dilakukan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Hamil

7. Cacar airJika Moms terkena infeksi virus ini pada awal kehamilan atau selama trimester pertama, Moms berisiko menularkannya melalui plasenta ke bayi Moms.

Jika bayi terkena cacar air, ini dapat menyebabkan beberapa cacat lahir pada anak, termasuk bentuk kaki, hidro-nephrosis (terkait ginjal), defek retina dan hilangnya sel korteks serebral otak.

Bayi yang terkena cacar air yang ditularkan dari ibunya selama persalinan berisiko mengalami kelainan sistem saraf pusat.

Jangan mendapatkan vaksin cacar air saat Moms hamil dan tunggu sebulan setelah vaksin sebelum mencoba hamil.

Baca Juga : Makan Mangga Saat Hamil, Kaya Manfaat Tapi Hati-hati dengan Efek Sampingnya

Anak Moms dapat menderita karena infeksi yang Moms miliki dan sebaiknya mencegahnya dengan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Jangan abaikan infeksi saat hamil atau sebelum kehamilan karena dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diobati jika tidak ditangani.