Moms dan Dads Harus Tahu, Anak TK Tidak Boleh Belajar Membaca!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 27 November 2018 | 17:21 WIB
Anak usia TK tidak boleh belajar membaca (kaboompics)

Nakita.id - Kebanyakan Moms dan Dads sekarang ini ingin bila Si Kecil dapat membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sejak usia dini.

Apa itu bisa dibenarkan? 

Menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 1839/C.C2/TU/2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Penerimaan siswa Baru Sekolah Dasar, tidak diperbolehkan mengajarkan calistung pada anak usia dini.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome

Menurut Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs, usia TK atau Taman Kanak-Kanak ialah usia dimana anak memiliki kewajiban bermain bukan belajar.

“Namanya TK, Taman Kanak-Kanak. Jadi TK adalah tempat anak untuk bermain-main. Usia 0-6 tugas anak adalah bermain.

Kalau kita mau mempersiapkan anak belajar membaca bukan caranya mengajak anak belajar membaca tapi mengaktifkan unsur-unsur yang dipergunakan untuk belajar membaca nanti dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya saat ditemui dalam acara Reading Aloud di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa (27/11).

Adapun unsur-usur yang dimaksud Roosie ialah pengetahuan huruf, kesadaran fonem, kosakata, ketertarikan terhadap materi cetak khususnya buku, dan menceritakan kembali atau berkomunikasi.

Untuk mengaktifkan unsur-unsur itu, salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua ialah dengan rajin membacakan buku pada anak.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker

Menurut Roosie dirinya telah terbiasa membacakan buku pada anak setiap hari.

Hasilnya, tanpa ia sadari ketika anak sulungnya berusia 5 tahun dan anak bungsunya berusia 4 tahun, mereka sudah mampu membaca.

Baca Juga : Berikut Cara Membaca Hasil Test Pack Sesuai dengan Bentuk dan Jenisnya

"Padahal saya tidak pernah mengajari mereka membaca secara khusus. Justru yang sering saya lakukan adalah membacakan untuk mereka,” ujarnya.

Menurut Roosie, saat membacakan buku, mata dan telinga anak bekerja.

Keduanya bekerja membentuk gambaran-gambaran dan kosakata baru di dalam otak anak, sehingga anak mampu membaca meski tidak diajarkan.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Sejumlah Manfaat dan Efek Samping Aloe Vera

Hal yang paling penting ketika membacakan buku pada anak ialah memilih buku sesuai tahap perkembangan usianya.

Baca Juga : Cara Unik Cynthia Lamusu Ajarkan Si Kembar Membaca dan Berhitung, Bisa Moms Tiru!

Berikut panduan memilih buku yang sesuai tahap perkembangan usia anak menurut buku Nakita berjudul The Golden Years.

Usia 0-2 Tahun

Usia ini adalah awal mula masa perkembangan sensorik anak, sehingga semua tingkah laku dan pemikirannya didasari pada hal tertentu.

Sebaiknya pilih cerita yang ada di sekitar lingkungan anak.

Sebab anak memerlukan visualisasi dari apa yang kita ceritakan dan ia belum memiliki kekuatan untuk berfantasi karena keterbatasan bahasa.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul

Untuk mempermudah anak memahami cerita, orangtua bisa mengarang cerita tentang sepatu atau kucing yang ada di rumah.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Wanita Dianjurkan Orgasme 1 Kali Sehari, Ini Manfaatnya

Orangtua juga bisa seraya memperagakan suara-suara yang ada di lingkungan sekitarnya.

Jika membacakan cerita melalui buku, carilah buku dengan teks yang sedikit tetapi kaya akan gambar atau suara.

Dengan begitu anak akan semakin tertarik 'membaca' dan mendengarkan cerita yang dibacakan.

Usia 2-3 Tahun

Usia ini adalah usia pembentukan. Dimana banyak sekali konsep yang harus anak pelajari di masa ini.

Biasanya di usia ini anak akan mulai tertarik mempelajari manusia dan kehidupan.

Oleh sebab itulah, di usia ini anak mulai terbiasa mengikuti tingkah laku orang dewasa.

Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi

Berikan anak buku cerita tentang profesi atau karakter-karakter binatang yang ada dikehidupan anak sehari-hari.

Di usia ini anak sudah mulai pintar berfantasi, jadi biarkan mereka mengembangkan fantasinya.

Fantasi ini akan mencapai puncaknya ketika anak berusia 4 tahun.

Bahkan saking pintarnya, mereka kadang tak bisa membedakan antara fantasi dan kenyataan.

Jadi sebaiknya jangan berikan buku cerita yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan keberanian anak.

Misalnya buku cerita yang ngandung unsur horor atau mistis.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Waktu Terbaik Mengenalkan Gula dan Garam Pada Anak

Usia 4-6 Tahun

Di usia ini, anak-anak sudah bisa diperkenalkan pada dongeng-dongeng yang lebih kompleks.

Di masa ini pula anak mulai tertarik dengan cerita sebab-akibat.

Misalnya, kenapa anak malam, kenapa ada hujan, kenapa seseorang sakit, dan lain sebagainya.

Untuk itu, di usia inilah orangtua bisa mulai mengarahkan minat dan bakat anak.

Sebaiknya biarkan anak membaca banyak buku cerita yang beragam di usia ini.

Kemudian lihat di manakah topik cerita yang kira-kira diminati anak.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Bakteri Menyerang Perut Anak Nia Ramadhani, Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Penyebabnya!