Seorang Ibu Idap Mastitis Tapi Nekat Beri ASI Walau Harus Tahan Sakit, Ini yang Terjadi 18 Bulan Kemudian

By Rosiana Chozanah, Kamis, 29 November 2018 | 14:58 WIB
Ilustrasi: Walau menderita mastitis, perempuan ini tetap beri ASI bayinya (freepik)

Nakita.id - Bisa menyusui Si Kecil adalah impian sebagian besar perempuan.Apalagi pada dasarnya bayi sangat membutuhkannya.Menurut World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ASI hanya dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama dalam kehidupannya.

Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 7 : Aturan Olahraga Saat Hamil yang Perlu Diketahui Setelah usia bayi lebih dari 6 bulan, bayi bisa diberi makanan lain.

Perempuan juga bisa menentukan pilihan untuk melanjutkan memberi ASI atau menghentikannya.Tapi ada beberapa kondisi yang membuat mereka harus berhenti menyusui bayinya. Kasus di bawah ini contohnya.Dilansir dari dailymail.co.uk via Intisari, pada Rabu (28/11/2018), seorang perempuan bernama Summer Dawn Pointer (22) berasal dari Georgia, Eropa Timur.

Baca Juga : Shireen Sungkar Alami Mastitis, Kenali Gejalanya Jika Berulang Bisa Jadi Tanda Tumor PayudaraPada Mei 2017, Summer melahirnya bayi laki-laki yang diberi nama Knox.Namun ketika berusia lima minggu, Summer melihat ada tanda merah di payudara kanannya. Kemudian dia didiagnosis dengan mastitis.

Baca Juga : Sempat Alami Mastitis, Donita Hampir Trauma Menyusui Baby Parva

Baca Juga : Penyebab Mastitis Payudara Pada Ibu Menyusui yang Perlu Diwaspadai

Mastitis merupakan suatu kondisi yang menyebabkan jaringan pada payudara menjadi nyeri dan meradang.Ketika perempuan dengan kondisi mastitis menyusui anaknya, maka hal tersebut bisa mengganggu proses pemberian nutrisi kepada bayinya.

Baca Juga : Banyak Perempuan Masih Percaya Pil KB Bikin Gemuk, Ini Fakta Sebenarnya Menurut Ahli!Apalagi mastitis memang biasanya menyerang ibu menyusui pada trimester awal atau bisa juga ketika ibu menyusui anaknya dalam jangka waktu lama.Dengan kondisi tersebut, dokter meminta Summer untuk berhenti menyusui bayinya.

Baca Juga : Penyebab Mastitis Payudara Pada Ibu Menyusui yang Perlu Diwaspadai

Sayangnya, Summer menolak itu semua.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Hati Hati Makanan Ini Bisa Sebabkan Kanker Paru!“Saya berencana untuk menyusui Knox sampai dia setidaknya berusia dua tahun atau lebih,” jelas Summer.

Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 7 : Hindari Kecelakaan Dulu, ketika pertama kali didiagnosis dengan mastitis, Summer diresepkan antibiotik.Setelah mereka gagal mengobati kondisi tersebut, Summer dirujuk ke ahli bedah payudara untuk mengangkat abses menyakitkan yang terbentuk di payudaranya."Ahli bedah ingin saya berhenti menyusui, tetapi saya menolaknya sambil menangis.”“Lalu saya dirujuk untuk melakukan pembedahan abses. Tapi saya juga menolaknya.”Penolakan tersebut dikarenakan pembedahan abses memiliki efek samping, yaitu jumlah susu yang dihasilkan tidak banyak dan tidak boleh sering-sering.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Hati Hati Makanan Ini Bisa Sebabkan Kanker Paru!Sebab, menyusui anak lebih lama dapat menyebabkan infeksi lebih buruk.Oleh karenanya, Summer mengambil jalan yang menurutnya benar.Dia tidak melakukan perawatan apa-apa dan terus menyusui Knox bahkan hingga delapan sampai 10 kali sehari.“Saya menyusui di mana saja, kapan saja.”

Baca Juga : Berita Kesehatan: ASI Tidak Keluar, Susu Formula atau Donor ASI?

Baca Juga : Masker Putih Telur Ternyata Berbahaya, Meski Bisa Mengatasi Berbagai Masalah Kulit Wajah

“Pada awalnya, saya sedikit gugup, tetapi semakin lama itu menjadi lebih mudah.”Sekarang usia Knox sudah 18 bulan dan keluarganya meminta Summer untuk berhenti. Namun lagi dan lagi, Summer menolaknya.“Saya tidak akan berhenti sampai anak saya siap.”Ada yang memuji sikap Summer, ada juga yang mengkritiknya. Beberapa mengkritik karena takutnya ini akan menyebabkan masalah pada bayinya nanti.

Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Ini Alasan Hasrat Seksual Menurun saat Menyusui"ASI lebih baik daripada susu sapi. Saya harap semua ibu menghormati keputusan saya,” tutup Summer.Info saja, mastitis sebagian besar disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran susu melalui luka di kulit.Hasilnya adalah peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Penderita juga mungkin mengalami demam, sakit kepala, dan gejala seperti flu lainnya.Jill Dietz, MD, seorang ahli bedah payudara di Klinik Cleveland, mengatakan ada baiknya ibu melakukan pengobatan agar kondisinya tidak semakin memburuk.

Baca Juga : Berita Kesehatan: ASI Tidak Keluar, Susu Formula atau Donor ASI?

 Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "Idap Mastitis, Ibu Ini Nekat Terus Beri ASI Meski Harus Rasakan Sakit yang Tak Terkira, Ini yang Terjadi Setelah 18 Bulan"