Selalu Berontak di Rumah Sakit, Dian Pramana Poetra Sempat Gelisah Jika Meninggal dan Baru Tahu Idap Leukemia Stadium 4

By Shevinna Putti Anggraeni, Jumat, 28 Desember 2018 | 20:32 WIB
Dian Pramana Poetra sempat gelisah takut mati ketika hendak dibawa ke dokter (Tribunnews)

Nakita.id - Musikus senior, Dian Pramana Poetra meninggal dunia di usia 57 tahun, Kamis (27/12) pukul 20.05 WIB di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur.

Dian Pramana Poetra meninggal dunia lantaran menderita penyakit kanker darah stadium 4 yang baru diketahui saat masuk rumah sakit.

Sebelum meninggal dunia, Dian Pramana sempat memberontak tidak ingin dirawat di rumah sakit dan mengeluhkan kematian.

Baca Juga : Rajin Konsumsi Buah Nanas, 8 Manfaat Ini Akan Dirasakan Tubuh!

Deddy Dhukun, orang yang sempat menemani Dian Pramana di sisa akhir hidupnya pun menceritakan kegelisahan musikus legendaris ini sebelum meninggal.

Kondisi Dian Pramana mulai drop ketika berada di luar kota dan hendak pulang ke Jakarta.

Saat itu kondisi Dian Pramana sudah tidak mampu berjalan tegak sampai harus digendong selayaknya bayi oleh kru ke pesawat.

Setibanya di Jakarta, pihak keluarga meminta Dian Pramana dibawa ke dokter atau rumah sakit tetapi terus menolak.

Dian Pramana selalu memberontak ketika orang-orang di sekitarnya berusaha mengajaknya ke dokter atau rumah sakit.

Ia pun sempat gelisah dan ketakutan jika dirinya dibawa ke rumah sakit justru akan meninggal.

Dheddy mengatakan Dian Pramana selalu berbicara soal kematian setiap kali orang-orang berusaha mengajaknya ke rumah sakit.

Suasana pemakaman Dian Pramana Poetra di Masjid Raya Ibadurrahman, di kawasan Ciracas, Jakarta Timu

Baca Juga : Hotman Paris Akui Sudah Tidak Tidur dengan Istri Selama 10 Tahun, Pisah Ranjang Justru Bikin Pernikahan Langgeng!

"Sampai Jakarta orang rumah nyuruh ke dokter aja, ngga mau dia, ke rumah sakit juga ngga mau. Dia bilang 'Nanti kalau saya ke rumah sakit ketemu dokter, nanti saya mati lo' gitu. Dia selalu ngomongnya gitu kalau dibawa ke rumah sakit atau ke dokter," kata Deddy Dhukun dilansir dari Youtube Cumicumi.

Singkat cerita, akhirnya keluarga bisa membawa Dian Pramana ke rumah sakit dengan segala cara dan perjuangan.

Dian Pramana pun langsung mendapat tindakan medis dan tetap memberontak selama berada dalam penanganan dokter.

Ia meminta infusnya dilepas dan mengajak orang di ruangannya kabur dari rumah sakit.

"Ternyata kejadian, saat diinfus dia berontak terus mau pulang, cabut aja infusnya, kita kabur aja. Istri saya bilang jangan, nanti bahaya kalau dicabut infusnya sendiri," ujar Deddy.

Karena terus memberontak, dokter yang menangani pun mendatangi Dian Pramana dan berusaha membujuknya agar tenang.

Baca Juga : Ifan Seventeen Rasakan Badannya Alami Banyak Reaksi Lain Saat Antar Jenazah Dylan Sahara ke Ponorogo

Dokter meminta Dian Pramana tetap di tempatnya karena kondisi HB-nya sangat rendah.

Bahkan ia sempat mengkhawatirkan kondisi Dian Pramana dengan HB rendah jika tidak ditangani bisa berakibat fatal, yakni kematian.

"Dokternya datang bilang kalau mau pulang, mau cabut infus, kalau nanti ada apa-apa gimana? kalau nanti cabut infus meninggal gimana? Karena HB-nya kan turun 4 dan harus dinaikin dulu.

Akhirnya dia mau diinfus, tapi waktu susternya pergi ya dia minta pulang lagi. Dia minta pulang karena kangen sama anak-anak," lanjutnya.

Dian Pramana Poetra didiagnosis idap kanker darah stadium 4

Tak berlangsung lama, Dian Pramana tetap memaksa ingin pulang ke rumah bertemu anak-anak dan keluarganya.

Karena kondisi HB-nya sudah mulai naik dan terus memberontak, akhirnya Dokter mengizinkan Dian Pramana pulang.

"Akhirnya begitu besok HB-nya 8 ngotot tetap mau pulang terus, kakaknya dateng, adiknya dateng. Akhirnya diizinkan dokter boleh pulang. Terus pulang sampai rumah setengah 6 sore," sambungnya.

Baca Juga : Settingan atau Real? Hotman Paris Akui Sudah Prediksi Angel Lelga dan Vicky Prasetyo Cerai, Ini Alasannya!

Pagi harinya, Deddy Dhukun mendapat banyak pesan dan telepon yang bertanya tentang kondisi Dian Pramana.

Mereka bertanya kebenaran kabar bahwa Dian Pramana meninggal dan Deddy Dhukun selalu menampiknya.

"Paginya ada berita kalau om Dian udah meninggal pada tanya sama saya, ya saya bilang engga dan bohong. Malemnya saya sama Vina Panduwinata pulang ditanya lagi sama teman-teman om Dian benar udah meninggal. Ya saya bilang itu hoaks, bohong dari pagi berita om Dian meninggal terus," ujarnya.

Tetapi, seseorang terus ramai bertanya kepadanya menganai kabar kematian Dian Pramana hingga menjelang malam.

Akhirnya Deddy Dhukun berusaha menghubungi keluarga Dian Pramana dan ternyata kabar kematian tersebut benar adanya.

Tetapi, kala itu pihak keluarga belum menegaskan bahwa Dian Pramana meninggal, karena mereka masih mengharapkan keajaiban.

"Karena, saya penasaran akhirnya saya telepon kakaknya tanya om Dian benar meninggal. Kakaknya bilang 'Iya om Deddy, meninggal om Deddy. Bantu doanya mudah-mudahan 2 jam hidup lagi' gitu kakaknya bilang, mudah-mudahan mati suri. Begitu sampai sana ternyata om Dian udah ngga ada (meninggal)," jelasnya.

Baca Juga : Layat Musikus Dian Pramana Poetra, Farhat Abbas Ngarep Ketemu dan Pulang Bareng Nia Daniaty!

Deddy mengatakan terkahir kali ai menemani Dian Pramana di rumah sakit bersama Vina Panduawinata sebelum meninggal.

Dian Pramana sempat menangis dan mengeluhkan penyakitnya kepada Deddy Dhukun dan Vina Panduwinata.

"Terakhir waktu saya sama Vina datang ke rumah sakit. Saya cium keningnya, sempat nangis dia. Saya suruh sabar terus dia nyapa Vina bilang kalau matanya agak kabur. Terus dicium sama Vina nangis lagi, nangis terus," ucapnya.

Deddy dan Vina pun berusaha memberi semangat Dian Pramana agar tidak putus asa melawan penyakitnya.

Deddy Dhukun mengungkap Dian Pramana baru mengetahui kalau dirinya menderita leukemia stadium 4 saat masuk ke rumah sakit.

Baca Juga : Diskon Besar Akhir Tahun Dimana-mana, Ini Triknya Biar Tak Boros

Dian Pramana pun sempat stres berat ketika dokter meminta tenggorokannya dilubangi karena telat mendeteksi penyakitnya.

"Baru ketahuan kanker darah kemarin itu, pas masuk ke rumah sakit baru ketahuan.

Kondisi drop karena sudah stadium akhir, penyakit komplikasi juga, ginjal dan lambung. Dia tambah stres lagi waktu di rumah sakit, dokter menyarankan tenggorokan dibolongin, stres banget dia,” ungkap Deddy Dhukun. (*)