Persalinan Sesar Atau Persalinan Normal, Ibu Pilih Mana? Lihat Dulu Untung Ruginya!

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 25 Oktober 2017 | 03:30 WIB
Persalinan Sesar Vs Persalinan Normal: Mana yang Lebih Aman? (Santi Hartono)

Selain itu, otot vagina juga hilang bentuknya, menyebabkan disfungsi seksual. Meskipun benar bahwa otot vagina akan kendur usai melahirkan, namun otot kendur tersebut bisa kembali dalam bentuk semula dengan bantuan beberapa olahraga ringan.

persalinan sesar dapat menyebabkan banyak komplikasi selama prosedur berlangsung. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan bila Ibu ingin menjalani persalinan sesar;

(Baca juga : Ketahui Lebih Awal Risiko Jangka Panjang Sebelum Melahirkan Secara Sesar)

1) Meski tidak menimbulkan rasa sakit, waktu pemulihan lebih lama. 2) Masalah seperti kehilangan banyak darah, bekuan darah bisa membuat ibu berisiko. 3) Sayatan akibat operasi sesar membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari. 4) Bayi berisiko lahir prematur, karena tidak ada rasa sakit dari proses persalinan. 5) Bayi harus diberi susu botol sampai air susu mulai mengalir. 

(Baca juga : Ingin Melahirkan Normal Setelah Sesar)

Studi telah menemukan, perempuan yang telah menjalani persalinan sesar cenderung mengalami komplikasi kesehatan di kemudian hari. Juga, bayi yang baru lahir mungkin berisiko dilahirkan prematur.

Jika mengingat tubuh perempuan benar-benar dipersiapkan sedemikian rupa untuk menangani nyeri persalinan sebaiknya persalinan sesar dilakukan jika terjadi keadaan darurat.

Jika tidak, cara melahirkan teraman adalah normal, karena hal ini menimbulkan risiko hidup yang lebih kecil bagi ibu dan bayinya. (*)