Jangan Anggap Remeh, Ini Penyebab Utama Bayi Terserang Diare!

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 27 Oktober 2017 | 03:45 WIB
Waspadai Diare Pada Anak (1) (Santi Hartono)

Karena dampak ini, sebaiknya hentikan penggunaan antibiotik yang tidak cocok bagi bayi.

3# Parasit. Anak yang berada di pusat-pusat penitipan anak memiliki risiko lebih tinggi tertular giardia, infeksi usus yang disebabkan oleh parasit.

Paparan terjadi ketika anak memasukkan mainan, makanan, tangan, atau benda lainnya yang terkontaminasi ke dalam mulut mereka. 

(Baca juga : Makanan yang Perlu Diberikan Kepada Bayi yang Sedang Diare)

4# Alergi susu. Tiga persen bayi yang alergi terhadap protein susu ditemukan dalam produk susu, termasuk susu formula dan ASI yang dapat menyebabkan alergi. Seorang bayi yang alergi protein susu akan muntah dan terasa gatal-gatal disertai diare.

Jika bayi Ibu memiliki alergi protein susu, dokter anak akan memberikan susu formula khusus.

Yang penting, Ibu jangan asal memberikan obat antidiare pada bayi, karena dapat memberi efek samping yang berbahaya.

"Ibu tidak boleh memberikan obat antidiare untuk bayi," kata Dr Shaista, karena AS Food and Drug Administration (FDA) belum menyetujui pengobatan diare untuk bayi.

(Baca juga : Mengatasi Diare Pada Bayi)

Sebaliknya, Ibu dapat meringankan ketidaknyamanan si kecil dengan trik ini.

1. Berikan banyak cairan. "Bayi dengan diare sangat rentan terhadap dehidrasi karena tubuh kecilnya kehilangan cairan lebih cepat dari anak-anak atau orang dewasa," kata Rebecca Cherry, M.D., seorang pediatric gastroenterologist dari Rady Children's Hospital di San Diego. Karena bayi kehilangan cairan akibat diare, ibu harus memberikan ASI atau susu botol, serta minuman rehidrasi oral lebih sering. Jangan berikan bayi jus buah. Minuman manis seperti jus dapat memperburuk gejala diare, karena beberapa bayi tidak mampu mencerna gula dengan baik.

2. Sajikan makanan sehat. Dokter saat ini merekomendasikan daging tanpa lemak, seperti ayam, selain makanan seperti oatmeal, roti gandum, dan kerupuk untuk membantu mengisi kehilangan natrium.

3. Dr. Rebecca merekomendasikan mengganti popok bayi sesering mungkin. Caranya adalah gunakan handuk lembut dan air hangat, bukan tisu, lalu lap bokong bayi hingga kering. Berikan salep atau pelembab lainnya, seperti petroleum jelly atau zinc oxide, pada saat mengganti popok. Bila tidak membaik biasanya akan terjadi infeksi jamur, sehingga Ibu harus segera membawanya ke dokter. (*)