Nakita.id - Pada kehamilan di trimester kedua, tepatnya setelah 14 minggu, calon ibu biasanya dapat mulai merasakan bayinya bergerak di dalam perut. Seiring berjalannya waktu, gerakan menjadi lebih nyata dan tampak dari permukaan perut.
Bila pergerakan bayi terasa nyaman, maka bisa dikatakan bayi dalam rahim berada pada kondisi sehat. Namun, bila nyatanya bayi kurang banyak bergerak saat kehamilan berlangsung, selain menimbulkan kekhawatiran ibu, ditakutkan pula akan terjadi sesuatu yang serius.
Menurut American Pregnancy Association memang terkadang ada alasannya mengapa bayi tak banyak menendang, terutama di usia kehamilan 23 minggu:
Baca juga : 7 Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Seputar Tendangan Bayi
1# Tidur
Pada kehamilan normal, di usia kehamilan mulai 24 minggu, American Pregnancy Association menyarankan agar ibu menghitung jumlah tendangan bayi.
Salah satu cara untuk melakukan jumlah bayi menendang adalah dengan melihat berapa banyak waktu yang dibutuhkan bayi untuk melakukan 10 gerakan.
Sementara, The American Congress of Obstetricians and Gynecologists menyarankan ibu hamil untuk menghitung jumlah tendangan bayi setelah makan dan setidaknya minimal sekali sehari.
Faktanya, bayi cenderung tidur selama 20 sampai 40 menit setiap kalinya saat berada di rahim ibu. Jadi, bila bayi tidak bergerak saat ibu hendak menghitung jumlah tendangan, sebaiknya coba lagi nanti.
Ada kemungkinan bayi hanya tidur. Diperlukan waktu hingga dua jam bagi beberapa bayi dan hanya 15 menit bagi bayi lain untuk membuat 10 gerakan yang bisa ibu lihat dan amati secara langsung.
2# Kelahiran mati
Dalam beberapa kasus, bayi secara tiba-tiba meninggal sesaat setelah dilahirkan ibunya pada usia kehamilan 20 minggu. Lebih dari setengah kasus kematian ini terjadi setelah kehamilan yang ke 28 minggu.