BMKG Peringatkan Dampak Fenomena Gerhana Bulan Dibarengi Supermoon, Termasuk Jakarta Waspada Gelombang Tinggi!

By Kunthi Kristyani, Minggu, 20 Januari 2019 | 09:44 WIB
Fenomena gerhana bulan dibarengi supermoon akan berdampak gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia (Pixabay/KBOutdoors)

Nakita.id - Minggu (20/1/2019) malam atau Senin (21/1/2019) dini hari akan terjadi fenomena gerhana bulan total dibarengi supermoon.

Wilayah yang dapat menyaksikan secara jelas gerhana bulan total itu adalah Greenland, Eslandia, Irlandia, Britania Raya, Norwegia, Swedia, Portugal, dan pantai-pantai di Perancis dan Spanyol.

Sementara kita yang berada di Indonesia tidak bisa menyaksikan langsung fenomena tersebut.

Baca Juga : Dulu T2 Bubar Karena Konflik, Begini Reaksi Tika dan Tiwi Bertemu Kembali Setelah 4 Tahun

Namun, dampak dari supermoon ini akan dirasakan sampai ke Indonesia, khusunya di wilayah perairan.

Lewat akun Instagramnya, BMKG menyatakan bahwa supermoon dapat menyebabkan kondisi pasang di sejumlah perairan di Indonesia.

"Adanya fenomena supermoon disertai dengan bulan purnama dapat mempengaruhi kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia," tulis BMKG di akun Instagram @infobmkg pada Jumat (18/1/2019).

Pasang air laut tersebut dinilai dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat pesisir di sejumlah lokasi, yaitu Pesisir Utara Jakarta, Pesisir Utara Jawa Tengah, Pesisir utara Jawa Timur, Pesisir Cilacap, Pesisir Tanjung Benoa Bali, Pesisir Kalimantan Barat, dan Pesisir Makassar pada 19-22 Januari 2019.

BMKG telah memberikan imbauan waspada terhadap fenomena alam yang berlangsung selama empat hari ini, karena akan menyebabkan terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti petani garam, perikanan darat dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Baca Juga : Selalu Terlihat Romantis, Ternyata Ashanty Ungkap Bahwa Ada yang Lebih Dikhawatirkan Oleh Anang Melebihi Dirinya

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Peringatan BMKG akan dampak Supermoon

"Fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Jumat (18/1/2019).

Baca Juga : Billy Syahputra Kunjungi Makam Olga Syahputra, Terungkap Almarhum Mudah Nangis Karena Hal Ini!

Menurutnya, fenomena tersebut juga berpotensi mengganggu wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir.

Ia menjelaskan, sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat.

"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan, dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelas Siswanto.

Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari yang mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 - 2,50 meter.

Baca Juga : Ingin 'Collabs' dengan Presiden di Vlognya, Bocah 13 Tahun Ini Rela Tunggu Selama 7 Jam, Begini Isi Vlog-nya

Dalam rilisan BMKG, Kalimantan Barat juga disebut sebagai salah satu wilayah yang akan terdampak supermoon.

Prakirawan BMKG Supadio Pontianak Ade Supriyatna menuturkan ada sejumlah daerah kawasan pesisir utara yang akan terkena imbas fenomena alam supermoon yakni pasang maksimum air laut.

"‎Mulai dari Perairan Sambas, Bengkayang, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara, dan Ketapang,"kata Ade, Sabtu (19/1/2019).

"Untuk situasi cuaca, hingga satu minggu ke depan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat," ungkap Prakirawan

Baca Juga : Bak Presiden, Lihat Pengawalan Ketat Syahrini Ketika Akan Manggung

Gerhana Bulan Total Dibarengi Supermoon

Dua fenomena alam, gerhana bulan total dan supermoon berpadu jadi satu.

Bulan, bumi, dan matahari akan berada pada satu garis akhir pekan ini untuk peristiwa gerhana bulan total tahun ini dan tahun depan.

Pada saat yang sama, bulan akan berada pada posisi yang begitu dekat dengan bumi dan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya – atau yang dikenal dengan fenomena supermoon.

"Fenomena alam ini khususnya sangat menarik," ujar astrofisikawan Patrick Hartigan dari Rice University.

Bukan hanya fenomena supermoon dan pada saat yang sama juga gerhana bulan total, namun gerhana bulan total ini juga berlangsung cukup lama.

Fenomena langka ini berlangsung kurang lebih satu jam.

Gerhana bulan ini akan mulai pada Minggu (20/1/2019) malam atau dini hari Senin WIB, tergantung pada lokasi, dan akan berlangsung sekitar tiga jam.

Baca Juga : Selalu Terlihat Romantis, Ternyata Ashanty Ungkap Bahwa Ada yang Lebih Dikhawatirkan Oleh Anang Melebihi Dirinya

Fenomena ini akan dimulai dengan gerhana bulan sebagian sekitar jam 10:34 malam EST hari Minggu.

Saat itu bayang-bayang bumi mulai menutupi bulan.

Gerhana bulan total – saat bayangan bumi menyelimuti bulan sepenuhnya – akan berlangsung selama 62 menit, mulai jam 11:41 malam EST hari Minggu.

Apabila cuaca cerah, keseluruhan gerhana bulan akan dapat dilihat di Amerika Utara dan Selatan, begitu juga di lokasi-lokasi seperti Greenland, Eslandia, Irlandia, Britania Raya, Norwegia, Swedia, Portugal, dan pantai-pantai di Perancis dan Spanyol.

Wilayah Eropa lainnya, begitu juga dengan Afrika, akan dapat memandang gerhana sebagian sebelum bulan hilang di balik awan.

Baca Juga : Ramai Kasus Prostitusi Online, Artis Cantik Ini Ungkap Pernah Diajak Hingga Ditawari Jadi Simpanan, Begini Pengakuannya

Selama gerhana bulan total, bulan akan terlihat kemerahan karena sinar matahari memantul dari atmosfer bumi.

Inilah mengapa bulan kadang-kadang disebut bulan darah.

Pada bulan Januari, bulan purnama kadang-kadang juga disebut bulan serigala atau bulan roh besar.

Istilah informalnya, gerhana bulan mendatang akan disebut bulan serigala darah super – atau bulan roh besar.

Di AS, gerhana bulan akan mulai lumayan pada Minggu malam hingga Senin dini hari, membuatnya mudah bagi anak-anak untuk menyaksikannya dan memandang fenomena alam ini.

Selain itu keesokan harinya adalah hari libur federal, dimana sebagian besar sekolah tutup.

Namun prakiraan cuaca untuk sebagian besar wilayah AS tidak terlihat bagus.

Baca Juga : Hanya Karena Sup Buatannya Tak Enak, Wanita Malang Ini Tewas Dipenggal Kekasihnya

"Para orang tua dapat mengizinkan anaknya untuk tidur sedikit larut," ujar Hartigan yang akan menyaksikan fenomena bulan istimewa dari Houston.

"Sungguh sesuatu yang menakjubkan untuk seluruh keluarga dapat menyaksikan fenomena ini karena kejadian yang bersamaan ini cukup langka.

Hal yang menyenangkan tentang fenomena ini adala anda tidak butuh peralatan khusus untuk menyaksikannya," tambahnya.

Asia, Australia, dan Selandia Baru tidak beruntung kali ini.

Baca Juga : Artis Malaysia Elfira Loy, Mantan Baim Wong Hadiri Pernikahan Randy Pangalila, Tampil Cantik Menawan

Namun wilayah tersebut memiliki kesempatan istimewa tahun lalu, saat terjadi dua gerhana bulan total.

Gerhana bulan total tidak akan terjadi lagi hingga bulan Mei 2021.

Sedangkan untuk bulan purnama yang masuk kategori supermoon, ini akan menjadi fenomena supermoon pertama dari tiga fenomena serupa yang akan terjadi tahun ini.

Fenomena supermoon berikutnya akan terjadi pada jarak 357.300 km.

Supermoon yang terjadi pada tanggal 19 Februari akan terlihat sedikit dekat sedangkan yang terjadi pada bulan Maret akan menjadi yang terjauh.

Artikel ini pernah tayang di Surya.co.id dengan judul "BMKG: Supermoon Langka Picu Gelombang Tinggi Mulai Sabang Aceh hingga Jakarta & Pesisir Jatim"