Perkembangan Janin Bulan 6 : Organ-organ Tubuh Alami Pematangan dan Penyempurnaan

By Saeful Imam, Jumat, 25 Januari 2019 | 08:58 WIB
Perkembangan janin bulan 6, organ tubuh alami pematangan dan penyempurnaan (undefined)

Nakita.id - Pada perkembangan janin bulan 6, tumbuh kembang janin agak menurun, yang terjadi adalah organ-organ tubuh alami pematangan dan penyempurnaan

Berat si kecil pada perkembangan janin bulan 6 diperkirakan sudah mencapai kisaran 300-400 gram dengan panjang sekitar 18 cm.

Membesarnya rahim pada perkembangan janin bulan 6 membuat garis pinggang ibu sama sekali tak lagi terlihat.

Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Kepala Janin Mulai Ditumbuhi Rambut

Keseimbangan tubuh ibu pun kian terganggu.

Jadi, memang bukan saat yang tepat untuk melakukan olah raga seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar.

Hindari pula olah raga peregangan maupun yang bersifat kompetitif. Berhati-hati juga saat ke kamar mandi karena ibu jadi lebih mudah tergelincir.

Sementara laju pertumbuhan janin yang semula sedemikian cepat, kini mulai mengalami penurunan.

Artinya, pembentukan organ-organ tubuh yang semula terjadi detik demi detik kini tinggal mengalami pematangan dan perkembangan/penyempurnaannya saja.

Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Sistem Syaraf Berkembang sempurna

Di antaranya, sistem pencernaan janin yang sudah berkembang sedemikian rupa, hingga janin dapat menelan cairan ketuban yang  mengelilinginya.

Bayi cukup bulan dapat menelan sampai 500 ml cairan ketuban dalam waktu 24 jam, lo! "Latihan" menelan cairan ketuban ini kelak dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sistem pencernaannya agar bisa berfungsi maksimal setelah dilahirkan.

PERKEMBANGAN JANIN BULAN 6 : WASPADAI HIPOTENSI

Bukan cuma hipertensi, lo, yang mengancam ibu hamil. 

Hipotensi atau tekanan darah rendah pun bisa sangat mengganggu karena biasanya ditandai dengan keluhan pusing.

Penyebabnya bisa beragam.

Yang pertama biasanya disebut hipotensi supine, yang muncul terutama jika tengah berbaring.

Pasalnya, membesarnya rahim menyebabkan aorta dan vena cava tertekan.

Meminimalkan gangguan ini, bisa dengan cara tidak berbaring pada posisi telentang atau berdiri terlalu lama tanpa mengubah posisi. 

Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Tulang Janin Mulai Mengeras

Sedangkan yang kedua sering disebut hipotensi postural karena tekanan darah turun sewaktu si ibu secara tiba-tiba mengubah posisi tubuhnya.

Terutama dari posisi duduk atau berbaring langsung berdiri.

Padahal, akibat pengaruh gaya tarik bumi, darah segera meninggalkan otak.

Menghindarinya tentu dengan mencoba membiasakan diri untuk berdiri secara perlahan dari posisi duduk, jongkok, maupun berbaring.

Pada ibu-ibu hamil dengan keluhan menderita anemia, biasanya hipotensi akan memperburuk keadaan.

Paling tidak, ia akan mudah lelah atau malah membuatnya gampang jatuh pingsan.

Sebab, kehamilan juga mempengaruhi/mengubah kadar gula darah menjadi kelewat tinggi/hiperglikemia maupun rendah/hipoglikemia, yang sama-sama bisa memicu si ibu jadi cepat merasa pusing dan gampang pingsan.