Perkembangan Janin Bulan 6 : Diproduksinya Selaput Pelindung Tubuh Janin

By Saeful Imam, Jumat, 25 Januari 2019 | 13:50 WIB
Perkembangan janin bulan 6, diproduksinya selaput pelindung janin (monkeybusinessimages)

 

Nakita.id - Salah satu ciri khas perkembangan janin usia bulan 6 adalah diproduksinya selaput pelindung tubuh janin

Dengan berat mencapai taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu sudah kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya pada perkembangan janin bulan 6.

Pada perkembangan janin bulan 6, kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus.

Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 6 : Organ-organ Tubuh Alami Pematangan dan Penyempurnaan

Tak heran bila calon ibu amat menikmati kehamilannya karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.

Ciri khas dari usia kehamilan pada minggu ke 23 ini adalah diproduksinya substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa.

Hasil sekresi kelenjar-kelenjar yang berada di kulit ini berfungsi untuk melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir.

Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan refleks menutup dan membuka.

 

Jantung janin yang sudah terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami "modifikasi" sedemikian rupa dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat lahir ke dunia.

Di trimester kedua, USG biasanya dilakukan pada usia kehamilan 20-22 minggu.

Tujuannya melihat tumbuh kembang janin dalam rahim, menilai jumlah air ketuban, kedudukan janin dalam rahim, menentukan kondisi plasenta, menentukan jenis kelamin dalam rahim, dan menentukan kelainan bawaan janin dalam rahim.

Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Kepala Janin Mulai Ditumbuhi Rambut

Kini dengan teknologi digital pada USG 3D atau 3 dimensi, tampilan gambar yang semula tak berwarna dan masih kasar, terlihat lebih jelas dan berwarna.

Ini memungkinkan para orang tua melihat bagamana bentuk wajah bayinya, apakah hidungnya pesek atau tidak. 

Pendek kata, lewat teknologi baru ini informasi yang didapat tentang keadaan bayi, terutama fisiknya, jadi lebih lengkap.

Bahkan, ketaknormalan pada fisik bayi pun bisa dipantau, seperti adanya cacat semisal bibir sumbing atau jari dempet akan terlihat jelas.

 Baca Juga: Dokter dan Petugas Medis Dibuat Banjir Air Mata, Nenek Ini Tolak Bantuan Alat Pernapasan dan Korbankan Nyawanya Demi Sembuhkan Pasien Positif Corona Lain yang Lebih Muda