Nakita.id - Beberapa dari kita secara tidak sadar maupun sadar ketika melihat perilaku anak diberi label.
Ketika kita melihat anak mengompol, kita memberikan labelling "tukang ngompol".
Atau kita memberikan label "ceroboh" saat anak tidak sengaja menjatuhkan piring.
Menurut Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., seorang psikolog anak di Yayasan Pulih mengatakan labelling adalah bagaimana kita memberikan cap negatif terhadap seseorang, dalam hal ini anak dan kita mengasosiasikan langsung suatu cap yang negatif terhadap kepribadian si anak.
Ketika labelling diberikan kepada anak, apalagi labelnya negatif akan berpengaruh terhadap konsep diri anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Sugesti Bisa Hapuskan Trauma Labelling, Lakukan di Waktu yang Tepat Moms!
"Konsep diri ini adalah hal yang cukup mendasar bagi tumbuh kembang kepribadian diri seorang anak. Karena menjadi salah satu dasar yang kemudian anak berperilaku atau melakukan pola-pola perilaku tertentu," jelas Ella.