#LovingNotLabelling: Anak Yang Memiliki Trauma Labelling Cenderung Mendapat Nilai Jelek Di Sekolah

By Nita Febriani, Kamis, 21 Februari 2019 | 17:15 WIB
#LovingNotLabelling Anak Yang Memiliki Trauma Labelling Cenderung Mendapat Nilai Jelek Di Sekolah ()

Hasil ini menimbulkan kemungkinan bila Si Kecil selalu dilatih untuk berpikir kalau karakteristik kepribadian dapat berubah, maka mereka mungkin lebih baik di sekolah.

Meskipun penelitian ini singkat, namun memiliki dampak yang signifikan dan bertahan cukup lama pada peserta.

Pada akhir tahun, mereka yang diberi pemahaman kalau kekurangan mereka bisa dirubah, mengalami lebih sedikit stres, lebih sedikit masalah kesehatan, dan memiliki nilai lebih tinggi.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sederet Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Anak Miliki Perasaan Bersalah Seumur Hidup!

Bila dibandingkan, anak-anak yang cenderung sering dilabeli dan yakin kekurangan tersebut menggambarkan diri mereka sesungguhnya memiliki nilai lebih rendah di sekolah dan rentan terhadap masalah kesehatan bahkan stres.

Efek ini paling kuat bagi para siswa yang belum percaya bahwa kepribadian dapat berubah seiring waktu.

Analisis statistik menunjukkan jika meyakini bahwa kepribadian dapat berubah mengarah pada reaksi yang lebih kecil terhadap pengucilan sosial.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kiat Agar Dampak Labelling Tak Berdampak Negatif