Anak-anak di Jepang Adalah Yang Tersehat Di Dunia, Ternyata Kebiasaan Makan Ini Penyebabnya

By Nita Febriani, Kamis, 14 Maret 2019 | 19:28 WIB
Alasan anak jepang menjadi anak yang tersehat di dunia (pixabay/kim881231)

Nakita.id - K

1. Jadikan makan keluarga lebih memuaskan

Makan gaya Jepang sangat efisien karena dapat mengisi sekaligus memberikan paket nutrisi berkualitas tinggi bagi seluruh anggota keluarga.

Hal ini bukan berarti kita harus makan rumput laut, sushi, atau tahu saja untuk membuat Si Kecil menjadi anak yang sehat, Moms.

Cukup mengubah kebiasaan makanan keluarga ke arah yang lebih sehat.

Baca Juga : Ingin Cepat Dapat Membentuk Otot Secara Instan? Yuk Coba 5 Gerakan Ini

Sajikan lebih banyak makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serta lemak sehat seperti ikan kaya omega 3 dan lebih sedikit makanan olahan dengan tambahan gula dan garam.

Pola makanan ini relatif rendah kalori, tinggi nutrisi, dan lebih efisien untuk mengenyangkan.

Ini akan membantu meminimalkan risiko obesitas dan sejumlah penyakit, serta memaksimalkan probabilitas dari hidup yang panjang dan sehat.

Baca Juga : Hamil Anak Pertama, Aura Kasih Unggah Hasil USG Bayinya, Mirip Siapa?

2. Peraturan yang fleksibel

Anak-anak di Jepang diperbolehkan untuk menikmati camilan dan kudapan sesekali dalam jumlah dan frekuensi yang jauh lebih kecil dan lebih jarang daripada yang biasa terjadi di negara barat.

Ahli gizi Tomomi Takahashi dari Kaji Sakura Nursery School di Hokkaido mengatakan "Anda tidak perlu berusaha keras. Bersikaplah santai, agar anak Anda bisa nyaman makan. Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda menikmati makan, dan makanannya terasa enak."

Baca Juga : Tsania Marwa Bertemu dengan Anaknya Setelah 2 Tahun Tak Jumpa, Atalarik Syach Justru Laporkan Mantan Mertua ke Polisi

Takahashi menekankan pentingnya makan bersama, bahkan ketika Moms atau Dads sedang sibuk.

Tetapkan waktu makan tertentu sehingga Moms dan Dads dapat duduk dan makan bersama Si Kecil setidaknya sekali sehari.

“Masak makanan Anda dengan cinta, dan itu akan beresonansi di hati anak . Rasakan kegembiraan makan bersama dengan anak Anda" ujar Takahashi.

Baca Juga : Vanessa Angel Akui Sampai Ingin Mati Karena Menu Makanan di Penjara Ini

3. Porsi gaya Jepang

Ukuran rata-rata porsi makanan di restoran yang super-besar menyebabkan kita makan berlebihan.

Orang Jepang menyajikan makanan di piring yang lebih kecil, berdiameter sekitar empat hingga enam inci dan mangkuk sekitar satu hingga tiga inci.

Jennifer Orlet Fisher, PhD, direktur Pusat Penelitian dan Pendidikan Obesitas Temple University mengatakan memberi Si Kecil piring yang lebih kecil dan membiarkan mereka mengambil makanan mereka sendiri bisa membantu menjaga ukuran porsi dan selera makan dalam perspektif yang tepat.

Sajikanlah makanan di piring yang lebih kecil tetapi untuk buah dan sayuran, Moms sangat diperbolehkan menyajikan lebih banyak.

Baca Juga : Ingin Cepat Dapat Membentuk Otot Secara Instan? Yuk Coba 5 Gerakan Ini

4. Menumbuhkan gaya hidup keluargaKeluarga di Jepang menciptakan lingkungan rumah yang mendukung pilihan makanan sehat dan gaya hidup.

Praktekkan memasak makanan yang sehat, lezat, dan menyenangkan sebagai contoh untuk Si Kecil.

Studi terhadap sekelompok anak berusia 6 hingga 10 tahun yang diterbitkan dalam jurnal Appetite Agustus 2014 mengatakan kalau melibatkan Si Kecil dalam persiapan makanan sehat dan seimbang bisa menjadi strategi intervensi yang berharga untuk meningkatkan diet mereka.

Baca Juga : Dikabarkan Putuskan Hubungan, Bibi Ardiansyah Ungkap Kondisi Terkini Vanessa Angel: 'Mau Mati Aja'

5. Ajak Si Kecil berlari dan melompatSulit memang untuk menjauhkan Si Kecil dari video game dan godaan teknologi lainnya.

Namun Si Kecil benar-benar membutuhkan minimal 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang per hari.

Para peneliti telah menemukan bahwa Jepang memiliki jumlah anak-anak berjalan atau bersepeda ke sekolah yang sangat tinggi (98,3 persen) dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan serupa lainnya.

Baca Juga : Dapat Mahar Berlian Rp 40 Miliar, Sepatu Syahrini Saat Jumpa Pers Juga Tak Kalah Fantastis!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tingkat aktivitas fisik yang tepat untuk anak berusia 5 hingga 17 tahun berkontribusi pada perkembangan tulang, otot, dan persendian yang sehat.

Serta sistem kardiovaskular yang sehat, koordinasi, dan kontrol gerakan, meningkatkan pengelolaan gejala kecemasan dan depresi, dan memberikan peluang bagi ekspresi diri anak, interaksi sosial dan integrasi.

Faktanya, anak-anak suka bermain dan itu wajar bagi mereka.

Ajak Si Kecil bergerak di luar ruangan melalui permainan yang menyenangkan sehingga ia pun akan mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Baca Juga : Danny Satriadi Klarifikasi Instagram Story-nya Bukan Untuk Nikita Mirzani, Ini Cerita Sebenarnya