#LovingNotLabelling: Stop Labeli Anak yang Membully Sebagai Pengganggu

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 31 Maret 2019 | 14:22 WIB
Melabeli anak sebagai pengganggu atau korban bisa berbahaya untuk tumbuh kembang anak #LovingNotLabelling (pixabay.com/Wokandapix)

2. Label menunjukkan bahwa perilaku tersebut adalah suatu hal yang mutlak dan tidak mungkin dapat diperbaiki.

Pada dasarnya, perilaku seseorang terutama anak-anak dapat berubah menjadi lebih baik. Namun, perubahan yang terjadi juga tidak dalam waktu yang cepat.

Salah satu cara untuk memudahkan anak mengubah perilakunya adalah jangan mengaitkan dirinya dengan label “pengganggu” secara terus menerus.

3. Label bisa berbahaya bagi anak-anak.

Dalam bukunya "Mindset: The New Psychology of Success," Psikolog Stanford University Carol Dweck mencatat bahwa label dapat membatasi bagaimana anak-anak melihat diri mereka sendiri, dan juga bagaimana anak-anak dan orang dewasa lainnya melihatnya.

Dweck berpendapat bahwa setiap label menyiratkan pesan yang memberi tahu anak-anak cara berpikir tentang diri mereka sendiri.

Seringkali pesan tersebut berbunyi "Kamu memiliki sifat mengganggu yang tidak dapat diubah dan saya sedang menilai kamu".

Alangkah lebih baiknya jika kalimat tersebut diganti menjadi "Kamu adalah orang yang sedang berkembang dan saya tertarik dengan perkembangamu."

 

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Menasehati Anak Tidak Harus Membandingkan Lho Moms!