#LovingNotLabelling: Stop Labeli Anak yang Membully Sebagai Pengganggu

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 31 Maret 2019 | 14:22 WIB
Melabeli anak sebagai pengganggu atau korban bisa berbahaya untuk tumbuh kembang anak #LovingNotLabelling (pixabay.com/Wokandapix)

Label juga dapat memengaruhi cara orang lain memperlakukan anak yang melakukan bullying.

Ketika anak-anak dicap sebagai "pengganggu," hal tersebut mungkin menandakan kepada orang lain bahwa mereka adalah anak-anak nakal yang seharusnya dihindari, dan mungkin juga memberi izin orang dewasa untuk menunjukkan rasa tidak sukanya bahkan cemoohan.

Demikian pula, ketika anak-anak dicap sebagai "korban," hal ini dapat mengirim pesan bahwa mereka lemah atau pantas dikasihani, sementara yang sebenarnya mereka butuhkan adalah bantuan untuk menghentikan bullying.

4. Melabeli seseorang dapat menunjukkan bahwa bullying adalah murni "kesalahan" anak, sekaligus membuat kita mengabaikan faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya perilaku intimidasi.

Setiap anak tentunya memiliki kepribadian dan temperamen yang berbeda.

Namun, di balik itu ada banyak faktor yang menyebakan bullying terjadi, seperti pengaruh teman sebaya, kondisi internal keluarga, dan iklim di sekolah.

Maka dari itu, untuk mengurangi intimidasi, penting sekali untuk memperhatikan berbagi faktor.

Jadi, jika suatu saat Moms melihat ada kejadian bullying atau Si Kecil mengalaminya, jangan lagi menggunakan label “pengganggu” atau “korban” ya Moms.

Marilah kita fokus pada perilaku, bukan pada label.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak Tipikal yang Keras Kepala? Cara Atasinya Mudah Kok Moms