Kelebihan Mengganggu Persalinan, Ini Berat Badan Ideal Saat Hamil

By Bayu Probo, Jumat, 12 April 2019 | 10:00 WIB
Perlu mengukur indeks berat badan saat hamil. (Pexels)

Baca Juga : Cantik, Sehat, dan Langsing dengan Minum Air Putih Setelah Bangun

Bukan hanya itu, Moms.

Kelebihan berat badan saat hamil juga kerap memicu risiko lebih besar terjadinya preeklamsia, diabetes gestasional, makrosomik (bayi dengan berat badan tinggi), bersalin lewat operasi Caesar, dan masalah kesehatan jangka panjang.

Selain itu Moms juga berpotensi mengorok selama hamil, yang dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. Lalu, berapa banyak penambahan berat badan normal saat hamil?

* 900 gram - 1,8 kilogram selama trimester pertama, dan 1,3 - 1,8 kilogram per bulan pada trimester berikutnya.

Perempuan dengan berat badan normal (IMT 18,5-24,9) disarankan untuk menambah berat badan total sebesar 11-16 kilogram.

Perempuan overweight seharusnya menambah berat badan kurang dari angka tersebut, yaitu sekitar 6,8-11 kilogram, sedangkan perempuan obesitas perlu membatasi penambahan berat badan mereka 4,9 - 9 kilogram.

* Jalan kaki selama 45 menit setiap hari.

Kecuali Moms mengalami kehamilan berisiko tinggi, sebaiknya rutin berjalan kaki selama kehamilan berlangsung.

“Latihan intensitas rendah secara teratur selama kehamilan akan memberikan lebih banyak energi dan stamina selama persalinan,” ujar Thompson.

Baca Juga : Jangan Abaikan 6 Teh Ini Moms! Khasiatnya Bagus untuk Kesehatan! * Hindari makan lebih dari 300 kalori tambahan setiap hari selama enam bulan terakhir kehamilan.

Moms sebenarnya tidak membutuhkan terlalu banyak kalori tambahan, sehingga 300 kalori itu sebaiknya benar-benar dipertimbangkan.

Bayi di dalam kandungan membutuhkan makanan bergizi untuk berkembang dengan baik, bukan sekadar keripik dan makanan manis. Dengan memperhatikan penambahan berat badan normal saat hamil, diharapkan Moms tidak akan mengalami kelebihan berat badan saat hamil yang membuat persalinan makin lama.

(Dini/New Parent)