Nakita.id - Lebaran menjadi momen berkumpul dengan keluarga yang sangat dinantikan.
Dikelilingi orang tercinta dan deretan hidangan lezat sering kali membuat kita lupa diri.
Bagi yang sedang diet, lebaran juga menjadi tantangan tersendiri.
Pasalnya, makanan-makanan lezat tersebut akan menjadi godaan dalam upaya menurunkan berat badan.
Baca Juga: Selama Hamil Kartika Putri Mengeluh Tak Bisa Naikkan Berat Badan, Suami Langsung Sarankan Makan Ini
Namun, siapa sangka kalau khawatir pada timbangan juga bukan kebiasaan bagus.
Melansir dari Business Insider, terlalu sering menimbang badan justru akan menimbulkan efek negatif pada tubuh.
1. Mengabaikan sinyal tubuh
Terlalu fokus dalam upaya menurunkan berat badan bisa membuat kita mengabaikan tanda-tanda tubuh.
Sebut saja rasa lapar, rasa lelah, bahkan sampai stres.
Saat mulai mengabaikan sinyal-sinyal tubuh, maka di pikiran Moms hanya timbul keinginan untuk tidak makan.
Cobalah untuk menimbang konsumsi makanan, bukan lantas tidak makan sama sekali.
Baca Juga: Mudah dan Efektif, Begini Cara Menurunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun
2. Hambatan mental
Terlalu sering menimbang malah akan membuat kita mengalami hambatan mental.
"Aku sering melihat perubahan bobot sedikit saja bisa merusak suasana hati seseorang selama satu hari," ungkap Hartley, seorang ahli gizi.
Hal berkebalikan juga terjadi, misal ketika bobot mereka turun sedikit saja, kebanyakan orang akan mulai makan berlebihan.
Intinya, jangan biarkan hidup kalian bergantung pada timbangan.
Baca Juga: Ingin Cepat Langsing? Ini Waktu Tidur yang Disarankan Pakar Agar Berat Badan Segera Turun
3. Obsesif
Menimbang setiap hari dan menghitung perubahan bobot tubuh setiap waktu bisa menjadi pemicu gangguan makan.
Selain itu, hal tersebut juga akan memicu adanya gangguan mental yang berujung pada sifat obsesif.
Hasilnya, bukan turun berat badan yang kita dapat, malah bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
4. Tidak jadi tolok ukur kesehatan
Yang paling penting, berapa pun angka pada timbangan, itu tidak memperlihatkan kondisi kesehatan kita.
Daripada menjadi korban angka timbangan, berfokuslah pada kandungan makanan yang dikonsumsi.
"Angka pada timbangan adalah tolok ukur buruk menilai kesehatan seseorang," pungkas Hartley.