Nakita.id - Sepertinya bayi tidak bisa melakukan hal lain kecuali tersenyum dan menangis ya, Moms.
Bayi akan menangis ketika ia merasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu.
Entah itu lapar, haus, lelah, atau sekedar ingin digendong oleh Moms.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Namun kadang sebagai orang tuanya, Moms tidak mengerti apa yang diinginkan bayi saat menangis kan?
Seringnya, Moms mengira bahwa bayi menangis karena haus dan perlu ASI.
Tidak selalu begitu lo, Moms, Setiap tangisan bayi memiliki arti tersendiri.
Kenali jenis tangisan bayi yang dikutip dari Romper berikut ini, supaya Moms tidak salah menangani:
1. Menangis berirama berarti bayi lapar
Tangisan yang berirama dan berulang berarti bayi lapar.
Jika teriakan itu terdengar seperti "neh", itu adalah pertanda rasa lapar.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Suara itu berasal dari bayi yang mencoba mengisap dan meletakkan lidah mereka di langit-langit mulut mereka.
Jika bayi juga mengisap jari-jarinya atau mencari payudara Moms, kemungkinan besar si kecil sedang lapar.
Moms harus segera memberinya ASI untuk mengatasinya agar bayi tidak terlalu lama menahan lapar hingga terlalu banyak memakan udara yang akhirnya menjadi gas.
2. Jeritan bernada tinggi berarti bayi kesakitan
Ini adalah jenis tangisan yang mengganggu telinga Moms.
Tangisan ini disertai jeritan yang cukup keras, tetapi dalam waktu yang singkat.
Biasanya bayi melengkungkan punggung atau mendengus.
Jenis tangisan ini bisa dialami setelah bayi mendapat suntikan imunisasi yang akan menimbulkan nyeri di bekas suntikan.
Atau di saat bayi sakit perut karena gas berlebih di perutnya.
Moms harus segera menenangkan bayi dan menggendongnya.
3. Tangisan seperti suara “owh” berarti lelah
Jika bayi menangis dan seperti suara “owh” kemungkinan besar adalah tangisan lelah.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Bayi mungkin sudah cukup dengan aktivitas apa pun yang telah dilakukan dan perlu tidur siang.
Dalam situs What To Expect juga mencatat bahwa tangisan yang mengantuk akan terdengar seperti "owh" dan terlihat seperti menguap.
4. Bayi Rewel menunjukkan bayi bosan
Moms, jika bayi mulai rewel dan sedikit-sedikit menangis walau tidak lelah atau lapar dan telah duduk di kursi bayi atau di lantai dengan beberapa mainan, kemungkinan mereka hanya bosan.
Disarankan agar Moms mengubah posisi bayi jika mereka berada di kursi atau gendongan bayi atau memberinya mainan baru untuk disentuh.
5. Tangisan konstan dapat menjadi tanda kolik
Bila bayi menangis selama tiga jam atau lebih, selama tiga malam atau lebih dalam seminggu dan mereka berusia di bawah tiga bulan, kemungkinan besar itu bisa menjadi tanda kolik.
Kolik adalah kondisi dimana bayi menangis selama berjam-jam secara berlebihan.
Tetapi tanyakan kepada setiap orang tua yang memiliki bayi kolik, mungkin mereka akan memberi beberapa saran sesuai pengalaman mereka.
Moms bisa mencoba untuk mengayunkan bayi, membedong, atau memeriksakan bayi ke dokter.
6. Tangisan “eh, eh” berarti ingin sendawa
Moms bisa membantu bayi bersendawa dengan meletakkan bayi di salah stau pundak sambil menepuk lembut punggung bagian atasnya.
Setelah berhasil bersendawa, bayi akan berhenti menangis dan merasa lega.
Moms, terus amati si kecil setiap waktu dan coba pahami apa yang mereka isyaratkan melalui tangisan.
Respon dengan cara terbaik yang Moms bisa agar si kecil tetap merasa nyaman dan sehat.