Kejar-kejaran dengan Petugas BNN, Bandar Narkoba Tewas Tertembak dan Mobilnya Jatuh ke Parit; Awalnya Berjualan Ikan dan Bohongi Istri

By Cecilia Ardisty, Senin, 23 September 2019 | 13:01 WIB
Mobil bandar narkoba di Kalimantan Timur masuk parit karena kejar-kejaran dengan petugas BNN (Kompas.com)

 

Nakita.id - Sungguh memprihatinkan seorang penjual ikan di Pasar Teluk Lingga, Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur berubah menjadi bandar narkoba.

Diketahui bandar narkoba ini adalah Irwan (35) yang ditembak mati Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur di Samarinda, Jumat (20/9/2019).

Bandar narkoba ini tertangkap sedang melakukan aksinya oleh BNN.

Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada

Melansir dari Tribun Wow, ini berawal ketika Irwan mengajak istrinya, Ike Siringge (23) pergi ke Samarinda menggunakan mobil untuk mengambil paket di JNE.

"Katanya ambil paketan di JNE. Saya tidak tahu sama sekali apa isi paketan itu," kata Ike, Sabtu (21/9/2019).

Awalnya, Ike sempat menolak ajakan sang suami, namun setelah dibujuk, Ike akhirnya bersedia ikut ke .

Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!

Ike menceritakan, saat itu ia tak hanya berdua dengan Irwan, ada dua penumpang lain dalam mobil itu, yakni Mike dan pacar Mike yang belum diketahui namanya.

Ike menjelaskan, Wawan mengambil paket tersebut di sekitar Kampus 17 Agustus 1945, .

Menurutnya, tak lama berselang, tiba-tiba mobil yang ditumpanginya dikejar oleh pria yang menggunakan sepeda motor.

"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil," kata Ike.

"Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan lari terus."

Saat sampai di bawah jalan layang daerah Juanda, Ike menyebut Wawan sempat membuang paket berisi narkoba itu.

Ia mengaku ketakutan saat mobil yang ditumpanginya itu kejar-kejaran dengan petugas BNNP .

Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya

"Saat kejadian kejar-kejaran itu saya sudah takut, jadi enggak tahu-tahu apa-apa lagi." ujarnya.

Ike beserta dua orang yang berada di mobil Ayla merah kini sedang menjalani pemeriksaan di Kantor BNNP Samarinda.

Sementara itu, satu penumpang mobil tersebut dikabarkan melarikan diri dan saat ini sedang dalam pengejaran polisi.

Sebelumnya, Irwan alias Wawan Bin Daeng Tutu, seorang bandar narkoba di , Kalimantan Timur, tewas setelah mengalami luka tembak di kepala.

Luka tersebut didapatkan Irwan saat terlibat kejar-kejaran dengan aparat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim), pada Jumat (20/9/2019).

Kejadian penembakan itu bermula ketika Irwan yang mengendarai sebuah mobil berusaha melarikan diri ketika akan diberhentikan oleh petugas BNN Kaltim, Bripka Effendy.

Curiga terhadap mobil itu, Bripka Effendy lantas mengejarnya dengan mengendarai sepeda motor.

Bripka Effendy bahkan sempat mengeluarkan 5 tembakan peringatan, namun pelaku tetap tak mau menghentikan laju mobilnya.

Baca Juga: Viral Rendang Isi Narkoba Buat Geger di Media Sosial, Terungkap Fakta Dibaliknya Hingga BNN Ikut Buka Suara: 'Sudah Ketahuan'

Saat kejadian, kaca mobil pelaku diketahui dalam keadaan terbuka.

Bripka Effendy lantas berusaha menembak paha pelaku agar mobil itu berhenti.

Namun, pelaku justru merebut senjata api Bripka Effendy.

Saat terjadi saling rebut senjata api antara pelaku dengan petugas BNN itu, kepala pelaku justru tertembak oleh senjata api.

Humas BNN Kaltim, Haryoto menyampaikan, mobil yang dikendarai pelaku langsung masuk ke dalam parit setelah bandar narkoba itu tertembak.

"Setelah kejadian itu mobilnya nyungsep ke parit di Simpang Empat Sempaja," ucap Haryoto, Sabtu (21/9/2019).

"Kita evakuasi (pelaku) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (Samarinda) tadi (Jumat, 20/9/2019) malam, tapi (Sabtu dini hari) meninggal."

Baca Juga: Diduga Modus Baru Selundupkan Narkoba, Rendang Isi Sabu Viral di Media Sosial! Netizen:

Awalnya berprofesi sebagai penjual ikan

Keluarga Irwan, Sahar Bin Rasyid (43) menceritakan Irwan berprofesi sebagai penjual ikan di Pasar Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Selain berdagang ikan, Irwan juga kadang jualan kelapa.

Profesi itu dijalani Irwan kurang lebih setahun sejak datang dari Sulawesi Selatan.

Irwan datang ke Kaltim sejak 2018 lalu menetap di Sangatta.

Menurut Sahar, Irwan adalah orang pekerja keras dan mudah bergaul.

Tetapi, Sahar mengetahui jika Irwan adalah pengguna narkoba.

"Dia (Irwan) pernah cerita sama saya kalau dia pemakai (narkoba)," kata Sahar.

Sahar sempat memperingatkan agar hati-hati menggunakan barang haram tersebut.

Sebab, bisa berakibat fatal jika berhadapan dengan penegak hukum.

"Saya peringati. Hati-hati dengan itu (narkoba) bisa ditangkap polisi," tutur Sahar.

Sahar tak mengetahui jika kerabatnya berubah jadi bandar narkoba yang ditangkap saat menjemput sabu berat 1.009,43 gram yang terisi dalam 11 kantong plastik dan dua kantong ekstasi jumlah 200 butir dan berat 83,18 gram di Samarinda.

Barang haram tersebut ingin dibawa Irwan ke Sangatta.

Baca Juga: 2 Bulan Lalu Kasus Narkobanya Bikin Heboh, Begini Kabar Terbaru Nunung, Berat Badannya Turun Drastis!

Sahar mengaku berkomunikasi dengan Irwan terakhir tiga hari sebelum ditangkap petugas tapi tak membahas narkoba.

"Hanya tanya-tanya kabar saja. Saya juga kaget sampai barang (narkoba) sebanyak itu," jelas Sahar.

Di sisi lain, istri Irwan, Ike Siringge menyebut suaminya kerja serabutan.

Dirinya tidak mengetahui keterlibatan suaminya pada kasus peredaran narkoba.

"Saya tidak tahu narkoba," kata Ike.

Humas BNN Kaltim, Haryoto mengatakan Irwan adalah pemain baru dalam peredaran narkoba di Kaltim.

Pihaknya mengendus informasi ada penjemputan narkoba dari Samarinda menuju Sangatta menggunakan mobil Ayla merah KT 1971 RJ pada Jumat (20/9/2019) sore.

"Setelah kami mengantongi ciri kendaraan kami langsung intai dan buntuti hingga penangkapan," kata Haryoto.