Disebut Berbahaya, Mengapa Sunat Perempuan Justru Diberikan Oleh Tenaga Medis Profesional?

By Maharani Kusuma Daruwati, Senin, 7 Oktober 2019 | 07:52 WIB
ilustrasi berobat ke dokter (freepik.com)

Itulah mengapa tetap ada praktik sunat perempuan bahkan ditangani oleh medis, yang jelas mengerti aturan dan bahayanya.

Baca Juga: Sempat Diungsikan Saat Hamil Besar, Kartika Putri Kini Tunjukkan Tangan Dipasangi Infus dengan Cairan Merah, Ada Apa?

“Nah itu, mengapa medis masuk. Bidan-bidan, dokter itu masuk untuk memerangi efek samping praktik yang dilakukan oleh tenaga tradisional,” jelas Master of Public Health ini.

“Jadi kalau di bidan, di medis, itu mereka biasanya tidak melakukan sesuatu yang berbahaya,” tambahnya.

Meski tetap melakukan sunat perempuan, bidan maupun tenaga medis ini tidak melakukan seperti tradisi.

Mereka hanya melakukan untuk simbolik dan tanpa menyebabkan perlukaan yang parah.

“Tapi mereka misalnya, istilahnya diusap gitu, ada betadine ditaruh di kasa terus diusap gitu di klitoris. Itu yang banyak dilakukan oleh medis,” ujarnya.

Menurut Sri, bidan dan tenaga medis pun terpaksa melakukannya agar tak dikucilkan.

Terlebih di daerah yang masih sangat kental akan tradisi sunat perempuan tersebut.

“Untuk bergaining dengan faktor tadisional yang kuat. Karena bidan kalau tidak mau melakukan dia juga akan dikucilkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Melahirkan Anak Kedua, Tengok Potret Cantik Putri Yasmine Wildblood, Menggemaskan Bak Bayi Bule