Stop Kekerasan Anak dengan 5 Langkah Mudah yang Wajib Dilakukan Orangtua

By Gisela Niken, Senin, 4 Desember 2017 | 15:24 WIB
Stop kekerasan pada anak ()

2. Jelaskan batasan-batasan

Ingat bahwa pelaku kekerasan pada anak bukanlah sosok yang menyeramkan.

Justru umumnya mereka mampu menarik perhatian dan dekat dengan anak sehingga si kecil merasa nyaman.

Ciri ciri pelaku kekerasan biasanya mudah akrab dengan anak yang tidak mereka kenal.

Mereka juga bisa membujuk anak secara tiba tiba misalnya saat anak sedang bermain di taman dan pastinya mengamati anak dalam kehidupannya sehari-hari.

Ibu perlu membekali informasi sederhana misalnya bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang lain kecuali Ibu ataupun Ayah.

Menurut KPPPA, anak-anak harus memahami bahwa bagian tubuh seperti bibir, dada, daerah sekitar alat kelamin serta pantat adalah bagian tubuh yang harus ia jaga.

Ajarkan anak untuk menolak ajakan atau apapun dari orang yang tidak ia kenal.

3. Jangan sebarkan informasi berlebihan di media sosial

Maraknya fenomena mengunggah informasi tentang kehidupan pribadi di media sosial juga patut diperhatikan, karena mungkin saja hal ini juga dimanfaatkan oleh para pelaku kekerasan terhadap anak.

Hindari membagikan aktivitas anak dan informasi anak secara berlebihan misalnya informasi sekolah anak, alamat rumah hingga kegiatan rutin yang dijalani sehari-hari seperti les.

Mengunggah dan membagikan informasi yang terlalu detil mengenai anak, akan memberikan pelaku lebih banyak peluang untuk membuat anak percaya kepadanya. Ini bisa meningkatkan kemungkinan anak menjadi lebih mudah didekati pelaku.