Stop Kekerasan Anak dengan 5 Langkah Mudah yang Wajib Dilakukan Orangtua

By Gisela Niken, Senin, 4 Desember 2017 | 15:24 WIB
Stop kekerasan pada anak ()

4. Biasakan komunikasi terbuka

Banyak korban kekerasan anak yang tidak dideteksi sejak dini.

Artinya, orangtua juga harus membiasakan anak agar bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Pola asuh positif dan penuh cinta membuat anak tak ragu mengungkapkan hal buruk yang ia alami.

Pola asuh yang positif bisa dilakukan dengan sering ngobrol bersama si kecil, sering meluangkan waktu bersama dan sering mengungkapkan kata sayang seperti “Ayah sayang kamu”.

Ibu dan Ayah perlu peka terhadap kondisi emosional anak karena anak yang mengalami kekerasan biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti sering murung, takut atau mengalami perubahan fisik.

5. Laporkan jika melihat korban kekerasan anak

Salah satu kebiasaan yang tak banyak dimiliki masyarakat Indonesia adalah tidak melaporkan kejadian kekerasan yang ia lihat atau ketahui.

Padahal, salah satu cara untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak adalah dengan bersikap lebih peduli dengan sekeliling kita. Selain itu, untuk bisa ikut #LindungiAnak, tentu juga harus berani melaporkan jika melihat indikasi terjadinya kekerasan terhadap anak..

Lalu kemana kita bisa melaporkan jika ada kejadian kekerasan anak?

Ibu hanya cukup mendatangi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang ada di tiap provinsi.

Atau cukup mengisi form pengaduan yang ada di website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Artikel ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.