Sebagian Wilayah Indonesia Dilanda Panas Ekstrem, Aktivitas Pukul 10.00-16.00 Sangat Berisiko, Benarkah?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 25 Oktober 2019 | 14:34 WIB
(ilustrasi) cuaca panas di Indonesia (Freepik)

Nakita.id - Belakangan ini, suhu terik ekstrem melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Rupanya, kondisi suhu ekstrem ini tak boleh diabaikan lho Moms.

Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai suhu terik Matahari akan terjadi beberapa minggu kedepan.

Stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 derajat celcius hingga 36,5 derajat celcius akhir-akhir ini.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Selang Dua Menit, Gempa dengan Kekuatan Cukup Besar Guncang Ambon dan Labuan Bajo, BMKG Infokan Hal Ini

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari mengatakan, kondisi Matahari menyengat dan panas itu menyebabkan banyak orang mengalami dehidrasi.

Selain dehidrasi, kata Erizon Safari, kondisi suhu terik akibat meningkatnya suhu udara juga dapat mengakibatkan heatstroke.

Heatstroke adalah kondisi yang disebabkan oleh badan terlalu panas.

Biasanya terjadi karena paparan lama sinar Matahari atau aktivitas fisik yang dilakukan dalam lingkungan bertemperatur tinggi.

Baca Juga: Waspada Cuaca Panas, Begini Cara Memilih Sun Screen yang Tepat, Moms!

Untuk menghindari itu, Erizon Safari menganjurkan agar masyarakat tidak berada terlalu lama di luar ruangan untuk mencegah terjadinya heatstroke.

"Hindari aktivitas berat pada waktu-waktu terpanas (antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00)," kata Erizon Safari, Jumat (25/10/2019).

Baca Juga: Suhu Malam di Malang Capai 16 Derajat Celcius Padahal Lagi Musim Kemarau, Ini Kata BMKG

Selain itu, dia juga menganjurkan mengenakan baju ringan, terutama bahan yang dapat meloloskan udara atau longgar.

Anda juga bisa menggunakan payung saat berada di luar ruangan untuk menghindari sengatan Matahari.

Sedangkan untuk menghindari terjadinya dehidrasi, dia menganjurkan untuk minum air putih secukupnya sehingga cairan tubuh tetap terjaga.

"Minum air putih salah satu anjuran yang sangat baik, untuk menjamin tubuh tidak kekurangan cairan, akibat penguapan atau keringat yang dikeluarkan mungkin lebih banyak," ucap Erizon Safari.

Artikel ini pernah tayang di Wartakota dengan judul Hati-Hati Matahari Menyengat Jadi Penyebab Heatstroke, Ini Antisipasinya