Moms, Ternyata Ini Penyebab Si Kecil Suka Memukul Saat Marah

By Fadhila Afifah, Senin, 4 Desember 2017 | 18:38 WIB
Penyebab anak suka memukul saat marah atau emosi (iStock) ()

Nakita.id - Perilaku anak kurang dari 5 tahun atau balita terkadang memang tak terduga.

Bila sedang marah ia bisa memukul, menggigit atau menjambak rambut ibu. 

Hal itu terkadang dipicu karena Si Kecil tidak mampu memenuhi keinginannya, sehingga ia frustasi dan marah.

Untuk mengungkapkan keinginnya pada Moms dan Dads pun sulit karena ia belum mampu berbicara dengan sempurna. 

Ada sebabnya ketika anak mulai sering memukul orang disekitarnya, maka ada baiknya Moms mengenali penyebab anak memukul saat marah.

Baca juga: Memukul Bukan Solusi Mendisiplinkan Anak. Begini Dampak Buruk yang Terjadi Bila Ibu Masih Melakukannya

Mengekspresikan Emosi 

Ekspresi bisa berupa kekecewaan, kemarahan, kekesalah frustasi, dan lainnya.

Anak belum mampu berkomunikasi dengan baik sehingga cara ini yang dilakukannya untuk menunjukan emosinya.

Merasa Tempat Pribadinya Terganggu

Biasanya terjadi ketika orangtua membatasi tempat bermainnya sehingga mobilitasnya terganggu. 

Orang dewasa akan dengan mudah untuk berpindah atau “mengusir” orang yang dirasa mengganggunya, namun anak kecil akan kesulitan untuk mengungkapkan perasaan ini.

Anak memukul jika ia merasa iri

Ini biasa terjadi jika anak memiliki saudara kandung dengan usia yang tidak terpaut jauh. Anak yang merasa sendirian atau terabaikan bisa jadi mendorong ia untuk memukul.

Lalu, bagaimana Moms mengatasi hal itu? 

Dikutip dari Kompas.com berikut hal yang perlu Moms lakukan saat si kecil mulai memukul ketika marah:

Baca juga: Jangan Diam Ketika Anak Memukuli Mama karena Kesal

Cari Tahu Penyebabnya

Apakah si kecil lapar? Lelah?

Apakah terlalu banyak anak-anak dalam ruangan yang sempit? Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya, ubahlah situasi tersebut.

Beri Contoh 

Pada usia 2-3 tahun, anak akan belajar bagaimana perilaku yang normal.

Hal tersebut akan ditentukan oleh orangtua dan lingkungan sekitarnya, termasuk teman-temannya.

Jika teman sebayanya banyak yang berperilaku agresif, batasi waktu bermainnya.

Beri petunjuk pada anak dengan alternatif berkomunikasi selain menggunakan tangannya.

"Kita tidak memukul, tapi memeluk". Sampaikan apa akibatnya jika ia memukul orang lain. "Jangan menggigit, mama sakit," dengan ekspresi wajah tidak suka.

Baca juga: Anak Suka Memukul? Dibanding Menghukumnya, Yuk Atasi dengan Cara Ini

Beri Panduan

Jika balita yang tadinya tenang menunjukkan perilaku menjadi agresif, selidiki apa penyebabnya.

Apakah ia meniru perilaku itu dari kakaknya atau anak lain? Apakah ia melihatnya dari televisi?

Apakah ada perubahan tertentu yang memicu perilakunya, misalnya berganti pengasuh atau mulai masuk sekolah? K

etika keamanan dan stabilitasnya terancam, terkadang perilaku mereka ikut berubah.

Bila Si Kecil kedapatan memukul temannya, pakailah kesempatan ini untuk ia belajar meminta maaf.

Tak perlu bosan memberitahunya berkali-kali perilaku yang sopan dan baik.

Namun, hindari memarahinya agar ia juga bisa belajar bagaimana mengendalikan perilaku.