Melakukan Olahraga dan Aktivitas Lainnya Saat Hamil Aman untuk Moms?

By Nur Marufah Saniati, Jumat, 13 Desember 2019 | 19:35 WIB
Olahraga tidak menyebabkan keguguran justru membantu ibu hamil agar tetap sehat dan juga bugar (yanalya)

Nakita.id - Mempertahankan rutinitas olahraga teratur selama kehamilan dapat membantu Moms tetap sehat dan merasakan yang terbaik.

Olahraga teratur selama kehamilan dapat memperbaiki postur tubuh Moms dan mengurangi beberapa ketidaknyamanan umum; seperti sakit punggung dan kelelahan.

Ada bukti bahwa aktivitas fisik dapat mencegah diabetes gestasional (diabetes yang berkembang selama kehamilan).

Baca Juga: Waspadai Keguguran Hamil Muda! Gaya Hidup dan Lingkungan Ini Bisa Jadi Pemicunya

Selain itu, dapat menghilangkan stres, dan membangun lebih banyak stamina yang dibutuhkan untuk persalinan dan melahirkan.

Jika Moms aktif secara fisik sebelum hamil, Moms harus dapat melanjutkan aktivitas dalam jumlah sedang.

Jangan mencoba berolahraga di level Moms sebelumnya, lakukan apa yang paling nyaman untuk Moms sekarang.

Begitu juga dengan atlet kompetitif yang hamil, hobi olahraga yang dilakukan harus diikuti oleh seorang dokter kandungan.

Baca Juga: Disebut Ada Tragedi! Raffi Ahmad Sampai Harus Menginap di Apartemen Seharga Rp100 Juta per Malam, Ada Apa?

Jika Moms belum pernah berolahraga secara teratur sebelumnya, Moms dapat dengan aman memulai program olahraga selama kehamilan setelah berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Namun, jangan mencoba aktivitas baru yang berat, lakukan gerakan seperti berjalan yang dianggap aman untuk dimulai saat hamil.

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan 30 menit atau lebih dari olahraga moderat per hari pada sebagian besar atau tidak semua hari dalam seminggu.

Jika Moms memiliki komplikasi medis atau kehamilan, maka rekomendasi itu tidak perlu dilakukan.

Baca Juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Ternyata Ini Sederetan Makanan dan Minuman Pemicu Kanker, Catat Moms!

Sebaiknya Tidak Berolahraga

Jika Moms memiliki masalah medis, seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes, olahraga mungkin tidak disarankan.

Olahraga juga bisa berbahaya jika Moms memiliki kondisi terkait kehamilan seperti:

- berdarah atau bercak

- plasenta rendah

- keguguran yang terancam atau berulang

- kelahiran prematur sebelumnya atau riwayat persalinan dini

- leher rahim yang lemah

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai program olahraga.

Penyedia layanan kesehatan Moms juga dapat memberi panduan olahraga pribadi, berdasarkan riwayat kesehatan yang Moms miliki.

Baca Juga: Tampil Perdana di Tanah Air Setelah Polemik Darah Indonesia, Agnez Mo Banggakan Indonesia Kaya Akan Budaya:

Aktivitas yang Aman Selama Kehamilan

Sebagian besar olahraga aman dilakukan selama kehamilan, selama Moms berolahraga dengan hati-hati dan tidak berlebihan.

Aktivitas paling aman dan paling produktif adalah berenang, jalan cepat, bersepeda stasioner dalam ruangan, mesin step atau elips, dan aerobik berdampak rendah (diajarkan oleh instruktur aerobik bersertifikat).

Kegiatan-kegiatan ini membawa sedikit risiko cedera, memberi manfaat bagi seluruh tubuh Moms, dan dapat dilanjutkan sampai kelahiran.

Tenis dan badminton umumnya merupakan kegiatan yang aman, tetapi perubahan keseimbangan selama kehamilan dapat memengaruhi gerakan cepat.

Baca Juga: Si Kecil Sulit Dipahami? Berikut Cara Memahaminya Moms!

Aktivitas lain seperti jogging dapat dilakukan dalam jumlah sedang, terutama jika Moms melakukannya sebelum kehamilan.

Moms mungkin ingin memilih latihan atau kegiatan yang tidak memerlukan keseimbangan atau koordinasi yang besar, terutama di akhir kehamilan.

Jadi, harus lebih berhati-hati melakukan aktivitas saat hamil.