Jaga Emosi Tetap Stabil Agar Moms Merasa Tenang dan Senang

By Nur Marufah Saniati, Senin, 23 Desember 2019 | 13:49 WIB
Menjaga Emosi Moms (iStockphoto/SIphotography)

Nakita.id - Tetap tenang adalah keterampilan penting yang sebaiknya dipelajari orangtua.

Sebab, ada banyak hal yang dapat mengurus emosi saat Moms mengurus rumah, anak, dan banyak hal.

Prof. Assoc, Dr. Alvin Ng Lai Oon, Psikolog Klinis, menjelaskan cara menjaga emosi Moms.

Lakukan yang terbaik untuk mengatasi kemarahan dan kenali pemicu utama Moms.

Hal yang tak kalah penting adalah melakukan reaksi tepat saat meluapkan amarah.

Baca Juga: Jangan Marah Saat Hamil, Ini Cara Menjaga Emosi Ibu Hamil

Sangat mudah untuk berteriak ketika Moms kehilangan ketenangan, tapi sebaiknya hal itu tidak dilakukan. 

Nada bicara Moms banyak diucapkan dengan nada keras atau bahasa kasar dapat memperburuk situasi, kecuali untuk kondisi tertentu.

Namun, berteriak bermanfaat untuk mendapatkan perhatian dengan cepat, terutama dalam situasi mendesak dan darurat seperti saat anak bermain pisau dapur, menyentuh colokan listrik, dan lain-lain. Misalnya Moms dapat berteriak "BERHENTI MELAKUKAN ITU!" Diikuti dengan peringatan keras untuk tidak bermain dengan pisau dapur.

Gunakan nada tegas dalam memerintah, tetapi jangan berteriak pada Si Kecil dalam kemarahan atau frustrasi karena ini meninggalkan luka dan memperparah emosi Si Kecil.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Alasan Berat Badan Bayi Baru Lahir Biasanya Turun Setelah Berusia 1 Minggu

Si Kecil mungkin berpikir, Moms tidak mencintainya lagi, yang dapat menurunkan harga dirinya, atau meningkatkan risiko Si Kecil untuk meniru perilaku itu di kemudian hari, mengembangkan perilaku agresif atau mengganggu.

Baca Juga: Di Hadapan Yeslin Wang, Hotman Paris Blak-blakan Singgung Kekayaan Istri Baru Delon Thamrin Sampai Salah Tingkah, Pernah Dekat?

Meredakan Amarah Moms

Ketenangan menjadi bebas dari agitasi atau emosi yang kuat, jadi temukan cara konstruktif untuk mengelola stres dan frustrasi.

Lebih mudah untuk mencegah kemarahan dari membangun daripada mengendalikannya nanti.

Sementara teknik pernapasan mencegah kemarahan meningkat (itu bekerja dengan membantu tubuh Moms menenangkan dirinya sendiri), tetapi kurang efektif setelah Moms kehilangan kesabaran.

Ambil jeda singkat di antara napas berulang-ulang untuk menurunkan detak jantung Moms dan meningkatkan ketenangan.

Bayangkan energi segar yang menyegarkan mengalir dengan setiap napas dan kemarahan/frustrasi mengalir keluar saat mengembuskan napas.

Baca Juga: Hubungannya Sudah Kandas 7 Tahun Lalu, Hotman Paris Terciduk Unggah Suara Meriam Bellina di Sosial Medianya, Rindu Melanda?

Latihan terus-menerus akan membantu Moms menjadi lebih cakap dalam menenangkan diri.

Sementara tindakan atau reaksi Si Kecil tidak di bawah kendali langsung Moms, bagaimana Moms meresponsnya.

Atasi emosi Moms terlebih dahulu sebelum berurusan dengannya.

Ada tiga langkah yang bisa Moms gunakan:

Perhatikan: Belajar mengenali pemicu, pola atau kebiasaan yang tidak membantu dan mengatasinya.

Jangan menyalahkan diri sendiri setiap kali Moms gagal karena akhirnya Moms akan menyadari apa yang membuat Moms marah!

Baca Juga: Heran Perut Anaknya Semakin Membesar, Seorang Ibu Asal Kalsel Akhirnya Dapat Jawaban Setelah Mengintip Perlakuan Bejat Suami Barunya Lewat Lubang di Dinding

Kenali emosi Moms: Sebelum kehilangan kesabaran, jatuhkan apa pun yang Moms lakukan dan ambil langkah untuk menenangkan diri.

Ingatkan diri Moms bahwa ini juga merupakan kesempatan untuk mengajarkan Si Kecil mengelola emosinya.

Beri satu sama lain ruang: Ambil napas pendek untuk memberi semua orang waktu untuk tenang.

Atasi masalah ketika emosi sudah berkurang.

Beri Si Kecil kesempatan untuk berbicara bagiannya jika Si Kecil juga tenang.

Cobalah yang terbaik untuk menjadi panutan Si Kecil untuk tetap tenang, karena anak-anak memiliki kecenderungan alami untuk meniru orang tuanya.