Kasus Sekte Ini Lebih Ngeri dari Polemik Ningsih Tinampi, Ngaku Makhluk Pilihan Tuhan hingga Bantai Warga Desa

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 21 Januari 2020 | 07:11 WIB
Ningsih Tinampi (YouTube/ Ningsih Tinampi)

 

Nakita.id - Nama Ningsih Tinampi berhasil gegerkan penduduk Indonesia usai mengaku bisa panggil Nabi. Banyak yang berkomentar, termasuk pihak MUI. 

Pihak MUI mengatakan bahwa tak ada manusia yang bisa memanggil maliakat ataupun Nabi.

Polemik Ningsih itu ternyata kalah ngeri dengan kasus sebuah sekte yang tega bantai warga desa dan keluarganya sendiri.

Baca Juga: Dituduh Hanya Ingin Kuras Harta Lina, Teddy Berdalih Pilih Tinggal di Kontrakan Padahal Ternyata Istrinya Punya Rumah Mewah, Tapi...

Melansir Independent.co.uk, polisi melaporkan tujuh warga desa telah terbunuh oleh anggota sekte awal minggu ini, sementara 14 yang lain ditemukan polisi terikat dan dipukuli di suatu kuil.

Sekte bernama "The New Light of God" adalah sekte yang dibuat oleh sekelompok orang yang mengaku terpilih oleh Tuhan untuk mengorbankan mereka yang tidak percaya.

Bahkan, mereka akan mengorbankannya walaupun orang tersebut adalah keluarga mereka sendiri. Sekte ini beroperasi di El Terron, Panama.

Baca Juga: Viral! Beredar Video Wanita Paruh Baya Ngamuk Saat Disuruh Bayar Ratusan Ribu Hanya untuk Lauk Sederhana Ini, 'Enggak Ada Tanya Harga'

Saat ini 9 warga desa telah tertangkap atas dugaan pembunuhan, termasuk kakek dan 2 paman dari kelima anak yang tewas.

Ketua suku, Evangelisto Santo, mengatakan "tidak ada yang menduga ini akan terjadi", dan ia mengaku telah lalai dari mengawasi perkembangan sekte yang dipercaya oleh sebagian kaumnya.

Sekte tersebut berkembang pertama kali setelah warga desa kembali ke El Terron setelah sebelumnya pergi ke luar negeri.

Setelah kembali, ia membawa kepercayaan baru yang aneh.

"Banyak orang menari dan menyanyi dan tidak ada yang benar-benar memperhatikan karena kami mengira mereka sedang berdoa kepada Tuhan," ujar Santo mewakili sukunya.

Baca Juga: Pengakuannya Bisa Panggil Nabi Bikin Geger, Ningsih Tinampi Pernah Gagalkan Aksi Jahat yang Hasut Pasiennya Bunuh Diri

Itu adalah sebelum salah satu anggota sekte mengumumkan ia mendapatkan pandangan, yang mengatakan semua orang di desa tersebut harus membayar dosa mereka atau mati.

Minggu lalu, anggota sekte mulai menyeret korban ke sebuah gereja, dan korban dipukuli dengan tongkat.

Anggota sekte juga berdiri dengan belati tajam, bersiap-siap untuk menyerang korban yang gagal membayar dosa dengan tindakan yang memuaskan mereka.

Baca Juga: Jenguk Kiano Tiger Wong, Aktris Cantik Ini Bongkar Fakta Baim Wong Ditaksir Banyak Artis Malaysia, Paula Verhoeven Timpali: 'Aduh Belum Kenal Aja!'

Penduduk yang tinggal di sana adalah 300 orang, hidup sebagai petani ketela pohon dan padi, dan mereka sebagian besar adalah Katolik Roma.

Kamis, pengacara lokal Rafael Baloyes menggabarkan apa yang telah ditemukan para investigator saat mereka datang di arena pembantaian.

"Mereka mencari keluarga korban untuk melaksanakan ritual dan mereka membunuh keluarga ini bersamaan, memerlakukan dengan kasar dan membunuh satu keluarga," ujar Baloyes.

"Tujuannya adalah untuk membunuh korban, jika korban tidak membayar dosa mereka," tambahnya.

Saat polisi datang, ditemukan seorang wanita hamil, istri dari Gonzalez dan anaknya serta tetangga mereka telah terpenggal dan dikubur.

Baca Juga: Sering Disepelekan Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Membuat Moms Mudah Pingsan

Anggota sekte yang ditahan antara lain ayah Gonzalez dan seorang warga desa yang mengatakan kedua saudara pria Gonzalez telah mendeklarasi sebagai nabi dari sekte tersebut.

Profesor studi agama terkhusus di Amerika Latin Universitas Virginia Commonwealth, Andrew Chesnut mengatakan jika insiden ini konsisten dengan praktik sekte ekstremis.

"Dari pengorbanan keagamaan pada sekte ekstremis, tidak ada bukti keyakinan lebih besar dari mengorbankan anggota keluarga mereka sendiri," ujarnya.

(Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Naas, Wanita Hamil dan Kelima Anaknya Ini Tewas Setelah Dipaksa Berjalan Melewati Api, dan Penduduk Satu Desa Dibantai oleh Aliran Sesat: 'Kami Terpilih oleh Tuhan'")