Apakah Keputihan Saat Hamil Akan Mengganggu Janin? Ini Jawabannya!

By Shevinna Putti Anggraeni, Selasa, 12 Desember 2017 | 19:28 WIB
Valentines woman holding heart. Love concept (Julenochek)

Nakita.id - Keputihan adalah hal yang umum terjadi pada setiap wanita.

Biasanya Moms akan mengalami keputihan ketika menjelang menstruasi, mendapat rangsangan seksual dan saat kehamilan.

Nah, apakah keputihan saat hamil berbahaya?

Maka, sebenarnya keputihan pada saat hamil itu normal terjadi.

Sebab terjadi peningkatan kadar estrogen dan aliran darah ke vagina.

BACA JUGA: Baru Sebulan Menikah, Putri Presiden Jokowi Ini Langsung Alih Profesi Ke Pekerjaan Ini

Proses itu membuat frekuensi dan kadar keputihan semakin meningkat pada masa kehamilan.

Keputihan bisa dianggap normal selama bentuknya jernih dan tidak bau.

Jika keputihan Moms mengalami perubahan warna dan menimbulkan bau tak sedap, Moms patut waspada adanya indentifikasi penyakit seperti infeksi jamur, bakteri dan parasit..

Dalam kondisi keputihan seperti itu, Moms disarankan untuk segera konsultasi pada dokter spesialis kandungan.

BACA JUGA: Waspada Moms!, Perhatikan Ini Dia Ciri-ciri Susu Formula Palsu

Tetapi, selama keputihan Moms itu normal sebaiknya hindari kebiasaan-kebiasaan yang memicu keputihan tidak normal.

Sebaiknya mencegah terjadinya keputihan tidak normal dengan cara seperti ini Moms.

1. Menggunakan celana dalam berbahan katun agar mengurangi kelembaban dan mencegah tumbuhnya bakteri.

2. Basuh kemaluan dari depan ke belakang untuk menghindari penyebaran bakteri pada anus.

3. Banyak mengonsumsi air mineral untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh.

4. Gunakan kondom saat berhubungan seksual.

5. Hindari penggunaan pembalut, tisu dan sabun yang beraroma kuat untuk merawat area kewanitaan.

BACA JUGA: Selain Steven Tyler, Beberapa Selebriti Dunia Juga Mendukung Anti Kekerasan Seksual

6. Jangan sekali-kali menggunakan celana dalam ketat.

7. Jangan pernah menyemprotkan pewangi pada vagina.

Nah, sudah tahu kan Moms sekarang bagaimana merawat vagina dengan benar.

Sebaiknya lakukan saran di atas agar tidak berdampak buruk pada organ intim.