Kisah Dokter yang Rawat Pasien Virus Corona di Wuhan, Mulai Tak Pulang 2 Minggu, Rela Pakai Popok, Sampai Dipukuli Keluarga Pasien

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 2 Februari 2020 | 16:24 WIB
ilustrasi perawatan wabah virus corona (EPA-EFE/XIONG QI/XINHUA)

Bahkan selama shift tengah malam baru-baru ini, dia memiliki 150 pasien yang mengantre di klinik rawat jalan.

Dokter dan perawat bekerja tanpa henti, shift malam penuh, dan mereka dikelilingi oleh pasien yang batuk sepanjang malam.

Para dokter juga harus menjalankan banyak tes pada pasien. Sementara itu di RS Union Wuhan bekerja 15-16 jam sehari.

"Semua pasien gelisah. Beberapa menjadi putus asa setelah menunggu berjam-jam dalam cuaca dingin," kata seorang dokter.

Baca Juga: Sudah Siapkan Visa Walaupun Ramai Wabah Virus Corona, Raffi Ahmad Nekat Lanjutkan Perjalanan ke Paris dan China Demi Bisnis?

Dipukuli keluarga pasien

Pada Rabu (29/01/2020), 2 dokter di Fourth Hospital Wuhan dipukuli oleh anggota keluarga pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus.

Dikutip dari Beijing Youth Daily melalui SCMP, salah satu pakaian pelindung dokter robek di zona terinfeksi.

Seorang dokter yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, emosi keluarga pasien semakin tinggi karena rumah sakit telah berjalan pada kapasitas maksimum sejak awal Januari.