Waspada, Hipertensi Bisa Jadi Penyebab Utama Kematian Pada Ibu Hamil

By Nur Marufah Saniati, Selasa, 11 Februari 2020 | 19:55 WIB
Hipertensi menjadi penyebab kematian pada Moms Hamil (freepik)

Nakita.id – Ada beberapa penyakit yang sering menyerang masyarakat Indonesia, salah satunya adalah darah tinggi.

Darah tinggi atau hipertensi tak hanya menyerang lansia, tetapi juga Moms hamil.

Hipertensi yang diderita Moms hamil, yaitu adalah Hypertensive disorders of pregnancy (HDP) yang menjadi penyebab utama kematian ibu saat hamil secara global.

Baca Juga: Hindari Hipertensi! Berikut Kenaikan Berat Badan Ideal Saat Hamil

HPD harus segera ditangani agar tidak menyebabkan penyakit lainnya yang berakibat fatal.

Dr. Krishna H Kumar, Konsultan Obstetri & Ginekolog, memberitahu cara mengatasi HPD.

Dokter mungkin akan memberitahu berbagai cara untuk mengatasi hipertensi Moms tergantung pada jenis HDP.

Konsultasikan selalu ke dokter sebelum mengambil tindakan apa pun untuk menangani kondisi Moms.

Baca Juga: Sadari Kesehatan Lebih Dini, Indro Warkop dan Melly Goeslaw Bagikan Cerita Proses 'Panjang' Berhenti Merokok, Mengharukan

Pemeriksaan prenatal rutin

Setelah didiagnosis dengan HDP, konsultasikan dengan dokter secara teratur dan sesuai jadwal untuk memantau gejala HDP dan komplikasi apa pun.

Berat badan dan tekanan darah Moms akan diukur, dengan tes darah dan urin yang sering.

Kondisi Si Kecil akan dipantau untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kesejahteraannya.

Baca Juga: Cocok Untuk Kaum Rebahan, Turun Berat Badan Cuma Sambil Tidur Bisa Didapatkan Jika Pakai 9 Trik Rahasia Ini

Ini menegaskan kondisi Moms untuk perawatan dan perawatan yang tepat untuk diberikan, karena ada kemungkinan preeklamsia muncul bahkan jika diagnosis awal adalah hipertensi gestasional.

Obat yang tepat

Jika Moms sudah memiliki hipertensi yang sudah ada sebelumnya, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan obat yang Moms konsumsi aman untuk kehamilan.

Beberapa obat hipertensi, seperti inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), penghambat reseptor angiotensin II, dan inhibitor renin, mungkin tidak cocok untuk wanita hamil.

Jangan mengubah, berhenti minum obat, atau membeli obat bebas untuk masalah kesehatan lainnya tanpa resep dokter.

Baca Juga: Lelah Si Kecil Rewel karena Tidak Bisa Tidur? Moms Bisa Ikuti Pedoman Ini

Tindakan pencegahan

Disarankan bagi wanita berisiko tinggi untuk menggunakan aspirin dosis rendah atau suplemen kalsium tambahan (CaCO3) sebagai tindakan pencegahan.

Untuk mencegah kejang eklampsia dan solusio plasenta pada wanita yang didiagnosis preeklampsia, magnesium sulfat dapat diberikan.

Tindakan pencegahan ini harus diambil setelah rekomendasi dan resep dokter.

Baca Juga: Demam Tik Tok, Ulah Syahnaz dan Jeje pada Bayi Kembarnya Justru Tuai Peringatan, Mengapa?

Diet yang tepat dan sehat

Kontrol konsumsi gula, garam, dan lemak Moms.

Tambah buah-buahan dan sayuran dalam makanan untuk menyediakan nutrisi yang cukup untuk Moms dan Si Kecil.

Minumlah air yang cukup, karena biasanya Moms akan mengurangi asupan garam untuk mengendalikan hipertensi, tetapi Moms hamil tidak boleh melewatkan garam.

Ikuti saran dari dokter mengenai hal ini.

Gaya hidup sehat

Wanita yang kelebihan berat badan dengan hipertensi disarankan untuk menurunkan berat badan sebelum hamil.

Baca Juga: Sempat Berikan Kejutan untuk Mendiang Sang Mama, Ini Hadiah Terakhir Rizky Febian dan Putri Delina yang Buat Lina Terharu

Saat hamil, Moms harus memperhatikan berat badan dan berusaha untuk tidak menambah terlalu banyak.

Hindari merokok, minum, dan obat-obatan terlarang, terutama selama kehamilan.

Ini dapat memperburuk tekanan darah Moms, berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, dan membahayakan Moms dan Si Kecil.

Baca Juga: Meski Sedang Asik Liburan di Luar Negeri, Raffi Ahmad dan Gigi Rela Kirim Kado Super Mewah Untuk Kiano Tiger Wong

Tetap aktif dengan melakukan latihan teratur yang cocok, seperti jalan cepat atau berkebun.

Namun, jangan memaksakan diri dan berhati-hati terhadap kehamilan Moms.

Moms perlu melakukan konsultasi dengan dokter secara rutin demi menjaga kesehatan Moms dan Si Kecil.